Indonesiainsideid, Johannesburg – Afrika Selatan (Afsel) mengumumkan akan mengerahkan 73.180 pasukan tambahan untuk membantu penegakan aturan di sisa masa kuncian di Negara itu. Pembatasan akibat virus corona (Covid-19) di Afsel berlaku hingga Kamis, (30/4)
“Saya telah memutuskan untuk mengerahkan 73.180 tentara tambahan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada parlemen pada hari Selasa,” kata Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa dikutip BBC.
Negara ini diketahui memiliki aturan pembatasan penguncian paling ketat di dunia. Sejauh ini Afsel telah melaporkan 3.465 kasus virus coroa, dan 58 kasus kematian. Jumlah kasus infeksi di Afsel adalah nomor dua terbanyak di benua Afrika setelah Mesir.
Sejak 27 Maret, hanya beberapa penyedia layanan penting, seperti petugas kesehatan, penyedia layanan keuangan, jurnalis, dan pekerja ritel, yang diizinkan untuk terus beroperasi. Bisnis yang menyediakan layanan penting telah mengajukan izin khusus dari pemerintah yang memungkinkan anggota staf mereka beraktivitas di luar rumah.
Aturan pembatasan di Afsel antara lain, tidak ada jogging di luar, tidak ada penjualan alkohol atau rokok, dan tidak boleh meninggalkan rumah kecuali untuk perjalanan penting. Bagi warga yang melanggar akan dipenjara atau dikenakan denda.
Tetapi pengerahan pasukan ini mengejutkan banyak orang. Ini adalah pengerahan militer terbesar di negara itu untuk keperluan domestik, sejak awal demokrasi pada tahun 1994. Sebelumnya hanya 2.280 tentara dikerahkan pada awal penguncian 27 hari yang lalu.
Beberapa pengamat menyampaikan kekhawatirannya, bahwa negara itu akan menyerupai negara militer. Mereka mencatat bahwa lebih dari selusin tentara masih dalam penyelidikan setelah diduga membunuh seorang pria di Kota Alexandra, di Johannesburg utara.
Para kritikus menambahkan bahwa kelas menengah, yang tidak mengalami pelecehan oleh tentara duduk dengan nyaman, sementara orang-orang miskin benar-benar sekarat di tangan para prajurit.
Pendukung presiden mengatakan itu adalah panggilan yang sulit untuk dilakukan, bahwa polisi negara itu membutuhkan bantuan untuk mengendalikan orang dan penempatan tentara akan memastikan bahwa warga negara menghormati langkah pemerintah yang telah diberlakukan untuk menyelamatkan Afsel. (CK)