Indonesiainside.id, California – Sebuah hasil tes terbaru mengungkap bahwa Covid-19 sudah beredar di Amerika Serikat (AS), pada bulan Januari. Ini beberapa minggu lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, kata seorang pejabat kesehatan daerah, Rabu (22/4), dikutip laman channelnewsasia.com.
Seorang wanita 57 tahun dinyatakan telah meninggal karena Covid-19 pada 6 Februari, jauh lebih awal dari kasus yang dilaporkan di AS sebelumnya. Namun, sebab kematian yang dilaporkan pada saat itu adalah akibat flu biasa, kata Sara Cody, petugas kesehatan di Santa Clara County, California.
Kematian paling awal yang dikaitkan dengan virus corona sebelumnya yakni pada 26 Februari, di Washington. Seorang pria berusia 30 yang kembali dari pusat penyakit di Wuhan melaporkan dirinya kepada pihak berwenang setelah mengalami gejala.
Selain wanita di California, seorang pria 69 tahun yang meninggal 17 Februari, dan seorang pria 70 tahun yang meninggal 6 Maret, juga dipastikan terinfeksi Covid-19. Pusat Kontrol Penyakit (CDC) memastikan ketiganya terinfeksi setelah melakukan uji sampel jaringan.
Wilayah itu sebelumnya telah mengidentifikasi kasus penyebaran infeksi di antara orang-orang yang belum pernah ke China atau titik panas awal lainnya, pada 28 Februari. Tetapi tidak satu pun dari tiga pasien yang meninggal telah melakukan perjalanan.
“Hasil ini mengungkap bahwa kita memiliki penularan komunitas mungkin ke tingkat yang signifikan, jauh lebih awal dari yang kita ketahui. Dan itu menunjukkan bahwa virus itu mungkin diperkenalkan dan beredar di komunitas kita jauh lebih awal daripada yang kita ketahui,” kata Cody.
“Karena wilayah itu sedang mengalami musim flu yang buruk pada saat itu, banyak kasus mungkin telah salah diklasifikasikan sebagai influenza,” tambahnya.
Tiga kasus itu ditemukan karena kantor pemeriksa medis daerah tidak puas bahwa mereka telah menemukan penyebab kematian yang tepat, kata Cody. Karena tes virus corona tidak tersedia, mereka menyimpan sampel jaringan, yang mereka kirim ke CDC.
Petugas setempat mengatakan mereka berharap untuk mengidentifikasi lebih banyak kematian yang berhubungan dengan virus corona di Santa Clara.
Parameter pengujian pada saat itu oleh CDC membatasi pengujian pada individu dengan riwayat perjalanan yang diketahui dan yang mencari perawatan medis untuk gejala tertentu.
Amerika Serikat sejauh ini memiliki jumlah kasus positif virus corona terbesar di dunia mencapai lebih dari 820.000. Sedangkan kematian yang diakibatkan virus oleh virus tersebut mencapai 46.000 kasus.
Sebuah studi minggu ini yang dipimpin oleh Bhattacharya di Stanford menunjukkan bahwa kasus virus corona kemungkinan jauh lebih luas daripada yang diperkirakan oleh angka resmi.
Sampel darah yang diambil dari 3.300 sukarelawan di Santa Clara County menunjukkan jumlah sebenarnya dari kasus Covid-19, setidaknya 50 kali lebih tinggi daripada jumlah infeksi yang dikonfirmasi di county. (CK)