Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home News Internasional

Mantan Intelijen Saudi Akui Pembunuhan Raja Faisal sebagai Tindakan Balas Dendam

Icheiko Ramadhanty
Rabu, 29/04/2020 23:20
Mantan Kepala intelijen Arab Saudi Pangeran Turki Al Faisal Al-Saud

Mantan Kepala intelijen Arab Saudi Pangeran Turki Al Faisal Al-Saud

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jeddah–Mantan Kepala intelijen Arab Saudi mengatakan bahwa pembunuhan Raja Saudi, Raja Faisal, adalah tindakan balas dendam individu tanpa keterlibatan orang asing. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di Saluran Saudi Rotana Khalijia, Pangeran Turki Al Faisal mengatakan dia ditugaskan oleh mantan Raja Khalid untuk memimpin penyelidikan atas pembunuhan itu.

Al Faisal mengatakan bahwa dia melakukan kontak dengan semua sumber yang ada pada saat itu, baik secara internal dan eksternal. Dia mengatakan penyelidikan berlanjut selama dua bulan.

“Menyimpulkan bahwa pembunuhan Raja Faisal adalah tindakan individu dan tidak ada pihak asing yang memiliki keterkaitan dengan pembunuhan itu,” katanya, seperti dikutip laman Saudi Gazette.

Raja Faisal ditembak mati oleh keponakannya, Pangeran Faisal bin Musaid pada tanggal 25 Maret 1975. Pembunuhan terjadi ketika dia sedang dalam pertemuan dengan delegasi Kuwait di Riyadh, ibu kota Kerajaan Saudi.

Baca Juga:

Menag Bertolak ke Saudi: Saya Ingin Pastikan Semua Layanan Haji Sudah Siap

Kuota 100.051 Jamaah Diberikan Arab Saudi lewat E-Haj Tanpa MoU

Mantan kepala intelijen itu mengkonfirmasi bahwa motif di balik pembunuhan itu termasuk kemauan pribadi maupun kemauan Raja Faisal. Dia juga mengatakan bahwa Raja Faisal berhasil membujuk beberapa tokoh oposisi Saudi yang tinggal di luar negeri untuk kembali ke Saudi.

Berbicara tentang masalah lain, dia mengatakan ada kerja sama Arab Saudi, Amerika, dan Pakistan untuk mendukung para pejuang Mujahidin melawan invasi Uni Soviet di Afghanistan pada tahun 80-an. Dia menambahkan juga bahwa ada tawaran dari Sudan untuk mengekstradisi Osama bin Laden, mantan pemipin kelompok Al-Qaeda.

“Pada 1995, mantan Presiden Sudan Omar Bashir menawarkan untuk menyerahkan Bin Laden ke Saudi dengan syarat bahwa dia tidak akan dituntut, tetapi Saudi menolaknya,” katanya.

“Setelah itu saya pergi, membawa surat dari Putra Mahkota Abdullah ke Mullah Omar, penguasa Afghanistan, untuk mengekstradisi Bin Laden dan mengadilinya di Riyadh tetapi itu tidak terjadi,” tambahnya. Dia juga membantah keterlibatan intelijen Saudi dan Amerika dalam membentuk al-Qaeda. (CK)

Tags: arab saudiintelijenpembunuhan
Berita Sebelumnya

Romahurmuziy Bebas, Kuasa Hukum Mengaku Tidak Puas

Berita Selanjutnya

Jerinx SID Bersedia Disuntik Virus Corona, Ini Alasannya

Rekomendasi Berita

Pemerintah Diminta Antisipasi Kenaikan Harga Beras di Akhir Tahun
Headline

Awas, Krisis Pangan Global Mengancam Manusia

19/05/2022
Pembunuh Mantan PM India Rajiv Gandhi Dibebaskan
Internasional

Pembunuh Mantan PM India Rajiv Gandhi Dibebaskan

19/05/2022
100 Ribu Lebih Orang Hilang atau Lenyap di Meksiko
Headline

100 Ribu Lebih Orang Hilang atau Lenyap di Meksiko

19/05/2022
Ketua MUI: Buzzer Hukumnya Sama Seperti Memakan Bangkai Saudaranya
Headline

Rais Syuriah PBNU Juga Pernah Diperlakukan Tidak Beradab di Singapura

18/05/2022
Fadli Zon Bersama Anggota Komisi III DPR RI dan FPI Sambangi RS Polri
Headline

Fadli Zon Sebut Singapura Terpapar Islamophobia dan Rasis

18/05/2022
Singapura Memusuhi Umat Islam Indonesia?
Headline

Singapura Memusuhi Umat Islam Indonesia?

18/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Pembunuh Mantan PM India Rajiv Gandhi Dibebaskan

Pembunuh Mantan PM India Rajiv Gandhi Dibebaskan

19/05/2022 11:27 WIB
Bikin Bangga, Tujuh Siswa SMA Kesatuan Bangsa Diterima Universitas Top Dunia

Bikin Bangga, Tujuh Siswa SMA Kesatuan Bangsa Diterima Universitas Top Dunia

19/05/2022 11:47 WIB
Doa, Tata Cara, dan Tujuan Ziarah Kubur

Adab Ziarah Kubur

19/05/2022 11:38 WIB
Yasonna Jujur Mengakui, Memang Ada Salah Ketik di RUU Omnibus Law

Menkumham Sebut Banyak Parpol Tidak Aktif Bikin Rusak Demokrasi

19/05/2022 11:59 WIB

Risalah

Liberalisme di Indonesia Banyak Mengadopsi Tokoh Liberal di Dunia Arab
Headline

Istiqamah (1): Taat Lahir dan Batin

19/05/2022
Pengobatan ala Nabi Muhammad
Headline

Nur Muhammad Ada Sebelum Penciptaan Alam, Begini Pandangan Muhammadiyah

17/05/2022
Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!
Headline

Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!

11/05/2022
Puasa Mengajarkan Kita Beriman kepada yang Ghaib
Headline

Boleh Shalat Tahiyatul Masjid di Waktu Terlarang Menurut Imam Syafi’i

11/05/2022

Berita Terkini

Awas, Krisis Pangan Global Mengancam Manusia

Istiqamah (1): Taat Lahir dan Batin

Menkumham Sebut Banyak Parpol Tidak Aktif Bikin Rusak Demokrasi

Guru Madrasah Diperkenalkan Teknologi Metaverse Dalam Pembelajaran

Bikin Bangga, Tujuh Siswa SMA Kesatuan Bangsa Diterima Universitas Top Dunia

Berbagi Ribuan Mushaf Al-Qur’an di Wilayah Terpencil Sulawesi Selatan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved