Indonesiainside.id, Paris– Prancis akan menguji aplikasi pelacakan kontak “StopCOVID” miliknya pada 11 Mei mendatang ketika negara itu mulai melonggarkan kebijakan karantina wilayah (lockdown). Kabar ini disampaikan Menteri Urusan Digital Prancis Cedric O pada hari Ahad (3/5).
Menurut laporan Reuters, sang menteri mengatakan aplikasi yang didukung negara tersebut sebagai elemen penting dalam strategi Prancis untuk membendung Covid-19. Di saat pansemi, saat ini banyak otoritas berkutat dengan prospek pengujian massal.
“Tidak ada yang ajaib dengan aplikasi ini, namun ini juga bukan teknologi abal-abal,” tulisnya pada platform penerbitan daring (online), Medium. “(Aplikasi) ini akan berguna jika diintegrasikan ke dalam sistem kesehatan global.”
Sementara itu, Inggris akan menguji coba aplikasi pelacakan kontak Covid-19 miliknya sendiri pada pekan depan di Isle of Wight, menurut Menteri Kantor Kabinet Inggris Michael Gove.
“Pekan ini, kami akan menjalankan pengujian baru, melacak dan menelusuri prosedur di Isle of Wight, dengan tujuan untuk menerapkannya secara lebih luas pada akhir bulan ini,” ujar Gove dalam sebuah konferensi pers pada Ahad.
Kasus terkonfirmasi COVID-19 di seluruh dunia menembus angka 3,5 juta pada Minggu, mencapai 3.502.126 pada pukul 19.00 waktu setempat atau Senin (4/5) pukul 06.00 WIB, menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.
Total 247.107 orang di seluruh dunia meninggal akibat COVID-19, menurut CSSE. (CK/Ant/xh)