Indonesiainside.id, Jakarta – Koalisi Lawan Corona (KLC) mendesak pemerintah segera membentuk tim investigasi Indonesia terdiri dari Kemenlu, Kemenaker, BP2MI, Kementerian Kelautan, Komnas HAM, Perwakilan Masyarakat Sipil atau LBH untuk menginvestigasi dugaan penyiksaan ABK kapal dan pelarungan WNI ke laut. KLC menilai tempat kerja ABK kapal berbendera Cina ini tidak manusiawi, tidak ada akses kesehatan dan pengobatan serta diskriminasi memperoleh air minum.
“Mereka disuruh minum air laut, 18 jam berdiri kerja, dan hanya enam jam istirahat, ini adalah perbudakan dan dugaan human trafficking,” kata perwakilan KLC, Nukila Evanty, dalam keterangannya, Kamis (7/5).
KLC juga meminta pertanggungjawaban lewat pemerintah Cina atas dugaan kematian dikapal berbendera Cina dan menginformasikan setiap update penyelidikan, penyidikan dan pengadilan dari pemerintah Cina. Termasuk menginvestigasi segera cara penyaluran tenaga kerja di Indonesia ke luar negeri disektor perikanan dan kelautan.
“Dugaan Penyiksaan dan berakhir dengan kematian WNI tersebut telah melanggar Deklarasi HAM Universal yaitu pasal satu. Maka kami mendesak ada penyelidikan internasional dengan melibatkan tim independen dari negara Korea dan Cina,” katanya.
Viral diberitakan, media asal Korea Selatan, MBC News, merilis dugaan perbudakan manusia yang dilakukan diatas kapal milik Cina. Selain itu, dalam video yang ditampilkan, juga terlihat dugaan Anak Buah Kapal (ABK) Cina tersebut melakukan pelanggaran HAM kepada ABK asal Indonesia.
Dalam video berdurasi kurang lebih 4 menit, terlihat ABK asal Cina dan pihak prinsipal kapal memperlakukan ABK asal Indonesia dengan sangat buruk. Hal itu disampaikan langsung oleh salah satu ABK WNI yang tidak disebutkan nama dan wajahnya dikaburkan.
“Awalnya keram trus tiba-tiba kakinya bengkak trus dari kaki langsung nyerang badan. Habis ke badan langsung sesak napas,” kata dia.
Menurut salah satu pengakuan WNI ABK di kapal itu, pihak perusahaan membedakan antara ABK Cina dan Indonesia. ABK asal Cina diperlakukan baik, namun ABK asal Indonesia bahkan tidak diberikan air putih untuk minum. Mereka hanya minum air laut yang sudah disaring.
“Pusing karena emang gak dikasih minum air putih. Pernah juga sampai kayak ada dahak di tenggorokan,” ucap WNI ABK lainnya. (EP)