Indonesiainside.id, London – Seorang petugas stasiun kereta api di Inggris meninggal karena Covid-19, setelah sebulan lalu dia diludahi oleh seseorang yang mengaku memiliki virus, kata serikat pekerja pada Selasa (12/5). Serikat transportasi TSSA mengatakan, Belly Mujinga, 47, dan seorang koleganya tertular virus corona, setelah penyerangan terhadap mereka di stasiun Victoria di London pada 22 Maret.
“Mereka di ruang tunggu loket tiket, ketika mereka diserang oleh seorang anggota masyarakat yang meludahi mereka,” kata serikat pekerja dalam sebuah pernyataan.
“Pria itu terbatuk-batuk di depan wajah mereka dan memberi tahu mereka bahwa dia terkena virus,” tambahnya.
Beberapa hari kemudian, dokter meminta Mujinga diberikan cuti sakit, dan mencatat bahwa dia menderita masalah pernapasan, kata TSSA. Dia kemudian cuti dari pekerjaan, tetapi menjadi lebih sakit, dan pada 2 April dibawa ke rumah sakit dan memakai ventilator, tambah TSSA.
Dilansir dari Aljazeera, Mujinga meninggal tiga hari kemudian, meninggalkan suami dan seorang putri berusia 11 tahun. Serikat pekerja mengatakan melaporkan kasus ini ke pengawas keselamatan industri kereta api untuk diselidiki dan juga mengambil nasihat hukum tentang situasi itu dan berupaya mendukung keluarga dan rekan-rekannya.
Polisi Transportasi Inggris (BTP) juga sedang menyelidiki insiden itu, tambahnya. Namun, BTP tidak segera menanggapi permintaan AFP untuk memberikan komentar. Sekretaris Jenderal TSSA Manuel Cortes mengatakan Mujinga adalah salah satu dari terlalu banyak pekerja garis depan yang kehilangan nyawa mereka karena virus corona. (CK)