Indonesiainside.id, Juba – Wakil Presiden Sudan Selatan, Riek Machar, yang merupakan bagian dari satuan tugas untuk memerangi virus corona, berada dalam isolasi diri setelah dinyatakan positif tertular Covid-19.
Machar mengatakan ketika beberapa anggota gugus tugas lainnya terinfeksi, tim baru mengambil alih pekerjaan mereka. Istrinya, yang juga Menteri Pertahanan, Angelina Teny, beberapa pengawal dan staf lain juga terinfeksi virus.
Para ahli khawatir bahwa konflik selama beberapa dekade membuat Sudan Selatan tidak mampu menangani lonjakan infeksi baru. Sejauh ini Sudan Selatan mencatat 236 kasus Covid-19 dan empat kematian.
Pekan lalu, pihak berwenang mengumumkan virus mencapai kamp pengungsi PBB di ibu kota, Juba, di mana sekitar 30.000 orang berusaha mencari tempat berlindung dan perlindungan.
Sebuah kasus juga dikonfirmasi di kamp serupa di Bentiu utara, rumah bagi hampir 120.000 orang.
Machar mengatakan, seorang anggota gugus tugas Covid-19 dites positif untuk virus korona minggu lalu. Karena orang itu berinteraksi dengan anggota tim lainnya, maka diputuskan bahwa semua orang di gugus tugas harus dites. “Banyak rekan yang dinyatakan positif, tapi dalam keadaan sehat. Mulai sekarang, kami akan mengarantina diri di rumah,” kata Mr Machar.
Machar membentuk pemerintahan bersama dengan saingan politiknya Presiden Salva Kiir pada Februari, setelah konflik selama bertahun-tahun yang mengakibatkan ratusan orang terbunuh dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.
Sebagai bagian dari kesepakatan pembagian kekuasaan, Machar, berada di peringkat pertama di antara empat wakil presiden yang melayani sebagai wakil pemimpin untuk Mr Kiir.
Dilansir dari BBC, selain masalah pandemi Covid-19, Sudan Selatan juga dinobatkan sebagai negara yang paling berisiko terhadap apa yang disebut oleh Program Pangan Dunia PBB (WFP) sebagai pandemi kelaparan.
WFP mengatakan, kelaparan dan kekurangan gizi di negara ini berada pada tingkat paling ekstrem sejak 2011, dengan hampir 60% dari populasi berjuang untuk medapatkan makanan setiap hari. Yang memperburuk situasi, wabah belalang merusak tanaman di Sudan Selatan awal tahun ini. (Aza)