Indonesiainside.id, Ontario – Seorang wanita di Kanada yang tertular virus corona pada bulan Maret lalu, kembali dinyatakan positif mengidap penyakit Covid-19. Namun, infeksi kali ini bukan untuk yang kedua kalinya, melainkan ini adalah infeksi positifnya yang kedelapan.
Tracy Schofield dari Cambridge, Ontario, merasakan gejala Covid-19 termasuk demam, kedinginan, dan sesak napas pada 30 Maret dan dinyatakan positif untuk pertama kalinya keesokan harinya, menurut CTV News. Sejak itu, ia telah menjalani delapan tes lagi, termasuk satu yang entah kenapa kembali negatif. Dia saat ini sedang mempersiapkan tes ke sepuluhnya
Selama dua minggu setelah tes pertamanya, Schofield melakukan karantina mandiri di kamarnya di rumah tempat putranya yang berusia 17 tahun juga tinggal. Selama periode itu, dia mengklaim demamnya mencapai 104,1 derajat Fahrenheit, dan dia juga kehilangan indera pengecap dan penciuman.
Sekarang, lebih dari 50 hari kemudian, dia mengatakan kepada CTV bahwa dia masih sesak napas. “Covid-19 mengambil banyak dari saya, dan itu berlanjut setiap hari,” katanya, yang dilansir oleh Fox News.
Setelah menghasilkan hasil positif tujuh kali, tes kedelapannya kembali negatif. “Saya menangis karena saya sangat bahagia,” kata Schofield. Tetapi menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seorang pasien harus menguji negatif dua kali berturut-turut sebelum mereka dapat dinyatakan pulih. Sayangnya, tes kesembilan menemukan bahwa virus itu masih kuat di sistemnya.
Para pejabat kesehatan memperingatkan bahwa tes-tes ini diketahui menghasilkan negatif dan positif palsu. Laporan anekdotal awal menunjukkan bahwa beberapa alat uji yang benar mendeteksi Covid-19 hanya 70 persen yang akurat, artinya sekitar sepertiga pasien akan menerima negatif palsu. (CK)