Indonesiainside.id, Islamabad – Tim investigasi pesawat jatuh di Pakistan dikabarkan telah menemukan perekam suara kokpit dari puing-puing di lokasi kejadian, seorang juru bicara maskapai melaporkan, Kamis (28/5). Kecelakaan telah menewaskan 97 orang di dalamnya, pekan lalu. Namun dua penumpang pesawat nahas itu dilaporkan selamat.
Pesawat Pakistan International Airlines Airbus A320 jatuh ke distrik perumahan di kota pelabuhan Karachi. Penerbangan PK 8303, dari kota timur Lahore ke Karachi, jatuh sekitar satu kilometer dari landasan ketika melakukan upaya kedua mendarat.
“Pencarian dilanjutkan pagi ini dan perekam suara ditemukan terkubur di puing-puing,” kata juru bicara Abdullah H. Khan dalam sebuah pernyataan. “Pemulihan perekam suara kokpit ini akan banyak membantu dalam penyelidikan, ” tambahnya.
Para pejabat Pakistan dan penyelidik Airbus sedang mengumpulkan bukti di tempat itu ketika mereka mencoba menentukan penyebab bencana maskapai terburuk di negara itu dalam beberapa tahun. Di bawah aturan penerbangan internasional, penyelidik Prancis bergabung dengan penyelidikan yang dipimpin Pakistan karena jet Airbus yang berusia 15 tahun itu dirancang di Prancis.
Otoritas Perancis mengirim penyelidik dari BEA, otoritas investigasi keselamatan udara Prancis untuk penerbangan sipil.
BEA mengatakan dalam sebuah pernyataan, kedua perekam akan diperiksa di laboratoriumnya di luar Paris. BEA juga merilis foto salah satu dari perekam itu di Twitter, yang menunjukkan bahwa alat itu tampaknya utuh di dalam cangkang dan basis logam yang tahan terhadap kecelakaan.
Dilansir dari Arab News, mesin CFM56 pesawat itu diharapkan menjadi fokus penyelidikan setelah pilot melaporkan keduanya gagal tak lama setelah pesawat melakukan upaya awal, gagal mendarat. Mesin-mesin itu dibuat oleh CFM International, sebuah perusahaan bersama dari Safran dan General Electric di Perancis, dan merupakan yang paling banyak digunakan dan andal dalam industri penerbangan. (CK)