Indonesiainside.id, Moskow – Rusia dilaporkan menyita 40 ton keju Eropa yang diselundupkan ke negara itu karena melanggar embargo impor makanan Uni Eropa (UE), kata layanan kepabeanan, Rabu (27/5).
Keju itu ditemukan di pelabuhan dekat kota barat laut Saint Petersburg dalam empat wadah berlabel komponen yang digunakan untuk memproduksi karet. Pengiriman itu termasuk keju biru Dorblu dan keju keras Italia seperti Grana Padano, kata layanan bea cukai.
Dalam sebuah video yang dirilis pihak bea cukai, tampak seekor anjing pelacak dengan bersemangat berlari ke arah tumpukan kotak, kemudian seorang petugas membukanya dan menemukan keju bundar yang dikemas. Wadah itu juga berisi kopi instan, biskuit cokelat, dan cairan pembersih.
Rusia pada 2014 melarang impor grosir jenis makanan segar dari UE. Ini sebagai tanggapan terhadap sanksi UE atas tindakan Rusia di Ukraina termasuk aneksasi Krimea.
Operasi bea cukai juga melibatkan layanan keamanan FSB, kata layanan bea cukai dalam sebuah pernyataan. Dan mereka saat ini menyelidiki siapa aktor di balik operasi penyelundupan itu.
Asosiasi susu Rusia mengatakan bahwa industri pembuatan keju domestik tumbuh sepertiga antara 2013 dan 2018, dibantu oleh kurangnya persaingan dari perusahaan-perusahaan Eropa.
Namun, dilansir dari Channel News Asia, kualitas keju Rusia yang diproduksi secara massal seringkali rendah, sedangkan keju artisanal sangat mahal. (MSH)