Indonesiainside.id, Seoul – Korea Selatan memberlakukan batasan pada jumlah siswa yang bersekolah di sekitar Seoul, seiring dengan mulai diberlakukannya kembali sejumlah aturan pembatasan sosial di Negara itu, Jumat (29/5).
Hanya satu dari tiga murid di taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah di wilayah metropolitan Seoul yang diizinkan untuk bersekolah secara fisik setiap hari, sementara yang lain melakukan pembelajaran jarak jauh, menurut pihak berwenang.
Dan total 502 sekolah di dekat lokasi yang terkait dengan kasus di daerah ibu kota akan tetap tertutup untuk semua murid, kata seorang pejabat kementerian.
Korea Selatan mengalami salah satu wabah awal pandemi terburuk di luar Cina, tetapi tampaknya berhasil mengendalikannya berkat program pelacakan, tes, dan pengobatan yang luas, dan tidak pernah memaksakan penguncian wajib atau lockdown.
Memasuk April, aturan jarak sosial dilonggarkan dan negara itu sebagian besar kembali normal sampai minggu ini, ketika negara itu memberlakukan kembali beberapa langkah pembatasan di ibukota dan wilayah sekitarnya menyusul lonjakan sejumlah kasus baru.
Korea Selatan pada Kamis (28/5) melaporkan lonjakan terbesar dari infeksi baru, dalam hampir dua bulan, tetapi peningkatan pada hari Jumat turun menjadi 58, menjadikan totalnya menjadi 11.402 infeksi.
Wabah di gudang perusahaan e-commerce Coupang di Bucheon, sebelah barat Seoul, mengonfirmasi total 96 kasus pada hari Jumat (29/5), kata Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan.
“Kami mengimbau karyawan Coupang dan anggota keluarga mereka, untuk tidak mengunjungi sekolah mana pun,” kata wakil menteri pendidikan Park Baeg-beom, yang dilansir Arab News.
Museum, taman, dan galeri seni ditutup lagi mulai Jumat selama dua minggu ke depan, sementara perusahaan dan kantor-kantor didesak untuk memberlakukan kembali sistem bekerja dari rumah.
Sementara itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan para pejabat sedang mengupayakan untuk mengimpor obat antivirus remdesivir guna mengobati pasien virus corona.
Tatanan kehidupan new normal di Korea Selatan dianggap gagal, dengan masuknya lonjakan kasus harian baru di Negara itu, di tengah pelongggaran aturan pembatasan yang sudah berlangsung sebulan terakhir.(PS)