Indonesiainside,id, San Fransisco – Wali Kota San Francisco, London Breed mengumumkan serangkaian reformasi dalam tubuh kepolisian. Salah satunya adalah melarang petugas menggunakan gas air mata dan senjata tingkat militer saat bekerja untuk penegakan hukum.
Wali Kota dari Partai Demokrat itu memperkenalkan langkah-langkah baru dalam sebuah pernyataan pada Kamis (10/6) malam, melihat pratinjau untuk reformasi kepolisian, setelah berminggu-minggu protes massa atas pembunuhan George Floyd di Minneapolis.
“Upaya reformasi ini akan fokus pada pengurangan kebutuhan polisi untuk menjadi responden pertama situasi non-kriminal, dan mengubah sistem kepegawaian, promosi, pelatihan, dan disiplin Departemen Kepolisian untuk lebih mencerminkan misi fundamental departemen,” kata Breed.
Upaya ini juga akan fokus pada demiliterisasi polisi dan mengarahkan kembali pendanaan untuk berinvestasi di masyarakat yang terpinggirkan.
Sebagai bagian dari upaya untuk mendemiliterisasi, kota ini akan menetapkan kebijakan eksplisit yang melarang penggunaan senjata tingkat militer terhadap warga sipil yang tidak bersenjata, termasuk senjata kimia seperti gas air mata, bayonet, dan tank. Departemen kepolisian diberi waktu hingga akhir 2021 untuk membersihkan inventaris senjata tersebut.
Dengan harapan mengurangi interaksi polisi yang keras, panggilan non-kriminal juga akan dialihkan dari Kepolisian San Francisco ke lembaga penegakan non-hukum.
Reformasi lainnya termasuk menangani kemungkinan bias di antara para petugas, memperkuat akuntabilitas atas pelanggaran, dan mengarahkan kembali dana dari polisi ke program-program yang menguntungkan komunitas minoritas yang dirugikan secara sistematis oleh kebijakan kota sebelumnya.
Kantor Wali Kota mengatakan beberapa reformasi itu akan diberlakukan segera, sementara yang lain akan dilaksanakan pada dasar yang sedang berlangsung, tetapi, dengan pengecualian penyaringan bias ditingkatkan, dan tidak menentukan langkah-langkah mana yang akan segera berlaku.
Dilansir dari Russia Today, sejumlah langkah reformasi serupa juga diusulkan di tempat lain, seperti di New York City, di mana anggota parlemen memperkenalkan setidaknya 10 RUU. (NE)