Indonesiainside.id, Chicago – Perusahaan obat Moderna Inc, Kamis (11/6), mengkonfirmasi bahwa pihaknya berencana untuk memulai uji coba vaksin virus korona terhadap 30.000 sukarelawan pada bulan Juli, sebagai tahap akhir pengujian.
Bioteknologi yang berbasis di Cambridge, Massachusetts itu mengatakan, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mencegah gejala Covid-19. Tujuan sekundernya adalah pencegahan penyakit parah.
Moderna mengatakan memilih dosis 100 mikrogram vaksin untuk studi tahap akhir, untuk memaksimalkan respons kekebalan dan meminimalkan reaksi yang merugikan.
Pada tingkat dosis itu, perusahaan berada di jalur yang tepat untuk memberikan sekitar 500 juta dosis per tahun, dan mungkin hingga 1 miliar dosis per tahun, dimulai pada 2021.
Dilansir dari Channel News Asia, Moderna juga mengatakan telah menyelesaikan pembuatan vaksin yang cukup untuk memulai uji coba fase 3.
Dalam studi di fase pertengahan, perusahaan itu mengatakan mendaftarkan 300 orang dewasa yang sehat, berusia 18 hingga 54 tahun, yang masing-masing diberi dosis paling sedikit satu suntikan.
Pengujian vaksin pada orang dewasa yang lebih tua menjadi kritis karena kelompok ini berisiko lebih tinggi untuk efek paling parah dari virus, dan orang dewasa yang lebih tua biasanya memiliki fungsi kekebalan yang kurang efisien. Studi fase ini menguji keamanan dan efektivitas awal dari dua dosis vaksin yang diberikan pada 28 hari terpisah. (Msh)