Indonesiainside.id, Roma – Sebuah video yang memperlihatkan seorang petugas polisi menampar seorang imigran Tunisia dan memaksa yang lain untuk saling menampar satu sama lain sebagai hukuman karena mencoba melarikan diri dari pusat penampungan imigran di Sisilia, menjadi viral dan memicu kontroversi di Italia.
Petugas yang belum diketahui namanya itu dikabarkan diskors dari jabatannya oleh kepala polisi Italia, Franco Gabrielli. Sementara Cecilia Baravelli, seorang Jaksa di Agrigento, sebuah kota di selatan Sisilia, menyatakan bahwa dia telah menempatkan polisi itu dalam penyelidikan.
Video viral itu direkam oleh seorang migran di pusat penerimaan Ciavolotta, di pinggiran Agrigento. Dalam video itu, tampak seorang polisi berteriak pada seorang migran dan menyuruhnya menampar wajah temannya. “Anda seorang tamu dan Anda harus menghormati hukum,” kata polisi itu.
Kemudian polisi itu menoleh ke migran lain, yang semuanya datang dari Tunisia, dan memberi tahu mereka, “Jika Anda benar-benar laki-laki, sekarang berlutut dan saling menampar. Tunjukkan pada saya Anda mendapatkan pelajaran,” lanjut polisi itu.
Dilansir dari Arab News, tindakan polisi tersebut mendapat kecaman oleh perwakilan dari semua partai politik kecuali untuk partai Liga anti-migran, yang memihak padanya. Jalel ben Belgacem, dari Konsulat Tunisia di ibukota Sisilia Palermo, dan pekerja sosial Jaballah El-Bkhairi mengunjungi Departemen Kepolisian Agrigento untuk mendapatkan informasi tentang kasus tersebut.
“Pihak Konsulat ingin mengambil tindakan pada tingkat kelembagaan untuk mendapatkan informasi,” kata Belgacem. “Kami melakukan pertemuan pertama yang sangat ramah dengan kepala kantor polisi. Kami sekarang akan mencoba memasuki proses selanjutnya,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah imigran dari Tunisia tiba di Sisilia secara ilegal dengan sebuah perahu kecil beberapa hari yang lalu. Mereka kemudian dikarantina di pusat penampungan sebagai bagian dari tindakan pencegahan Covid-19. (ASF)