Indonesiainside.id, Jalur Gaza–Palestina memprotes rencana pencaplokan ilegal Israel di wilayah Tepi Barat. Diorganisir oleh Uni Komite Pekerjaan Pertanian di Jalur Gaza, protes diadakan di depan kantor UNESCO. Para demonstran menunjukkan dukungan untuk semua warga Palestina, terutama para petani di Tepi Barat. Warga Palestina menginginkan hak mereka untuk kembali ke tanah air mereka, kutip Press TV.
Orang-orang Palestina menganggap rencana pencaplokan itu sebagai penolakan nyata terhadap hak-hak mereka. “Orang-orang di sini mengatakan mereka akan terus memprotes untuk mengingatkan komunitas internasional tentang tanggung jawabnya untuk bekerja untuk mengakhiri perluasan pemukiman ilegal di Tepi Barat,” kata Husein, salah seorang peserta aksi protes.
Sejak Israel mengumumkan rencananya untuk mencaplok wilayah Tepi Barat, Palestina secara teratur memprotes, dan menolak apa yang disebut oleh Presiden Amerika Serikat (AS) sebagai “Kesepakatan Abad Ini”.
Mencaplok lebih banyak wilayah Tepi Barat, tidak hanya merupakan pelanggaran atas hak-hak kembalinya Palestina dan hukum internasional, tetapi juga hilangnya lahan pertanian yang besar, yang akan menyebabkan penurunan ekonomi di sektor pertanian dan mata pencaharian petani Palestina. Sementara PBB dan banyak komunitas internasional juga mengutuk agenda pencaplokan dan menganggap tindakan itu ilegal. PBB mengatakan langkah seperti itu akan mengancam upaya untuk memajukan perdamaian regional.
‘Kesepakatan Abad Ini” adalah ‘proposal damai’ buatan Donald Trump yang ingin membuat ‘Negara Palestina Baru’, sebuah gagasan yang ditolak rakyat Palestina. Selain itu, gagasan ini juga hanya menguntungkan penjajah Israel. (NE)