Indonesiainside.id, Gaza – Anggota senior Gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan kemungkinan runtuhnya Otoritas Palestina (PA) “tidak akan” dapat terhindarkan jika Israel melanjutkan langkah-langkahnya yang menyudutkan PA “secara politis maupun finansial.
Sabri Saidam, anggota Komite Sentral Fatah, Ahad(28/6) mengatakan kepemimpinan Palestina belum mengambil keputusan untuk membubarkan PA, yang didirikan sesuai dengan kesepakatan dan berdasarkan jaminan internasional.
Dia memperingatkan bahwa runtuhnya PA tidak akan terhindarkan selama Israel berusaha “membatalkan peluang perdamaian, merebut tanah Palestina untuk permukimannya, dan mencegah rakyat Palestina mencapai kemerdekaan dan kebebasan.”
Saidam mendesak masyarakat internasional untuk menekan Israel melalui sanksi dan boikot, dan mengakui negara Palestina berdasarkan perjanjian perbatasan 1967.
Pemerintah Israel berencana menganeksasi lebih dari 30 persen wilayah Tepi Barat, termasuk Lembah Yordania. Israel juga berencana memaksakan kedaulatannya di beberapa permukiman Israel di wilayah tersebut.
Ketegangan antara kedua pihak meningkat setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa rencana aneksasinya akan dilaksanakan pada 1 Juli. (EP/xh)