Indonesiainside.id, London – Leicester di Inggris, bisa menjadi kota pertama di kota itu yang akan menghadapi lockdown lokal, imbas dari meningkatnya kasus virus corona. Kota sementara kota Midlands mencatat 658 kasus baru dalam dua minggu terakhir, kebanyakan terkait dengan wabah baru di pabrik produksi makanan.
Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan kepada BBC Ahad (28/6), bahwa ada gejolak di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir, hanya dalam tiga atau empat minggu terakhir khususnya. “Untuk wabah lokal, sangat tepat untuk memiliki solusi lokal dalam hal pengendalian infeksi, jarak sosial, dan skrining,” kata Patel. “Akan ada dukungan untuk Leicester.”
Laporan di surat kabar Sunday Times menyebutkan pemerintah akan memberlakukan kembali aturan lockdown ketat di Leicester, dalam beberapa hari mendatang. Populasi Leicester berjumlah sekitar 340.000 orang, menurut angka resmi.
Berita itu datang pada saat yang mengkhawatirkan bagi Inggris, negara yang sangat terdampak oleh pandemi ini. Perdana menteri Boris Johnson akan melonggarkan pembatasan lockdown mulai 4 Juli, meskipun ada kekhawatiran akan gelombang kedua infeksi, dengan membuka pub, restoran, penata rambut, dan usaha sejenisnya di seluruh Inggris.
Dalam beberapa hari terakhir, Inggris melihat puluhan ribu orang mengabaikan aturan jarak sosial untuk membanjiri pantai dan mengadakan pesta jalanan. Penggemar Liverpool juga memadati kota itu setelah klub sepak bola mereka menjuarai Liga Premier.
Pakar medis terkemuka memperingatkan awal bulan ini tentang risiko nyata dari gelombang kedua virus corona musim dingin ini. “Saya pikir tidak ada yang lebih merusak bagi negara kita, bagi perekonomian kita jika kita memiliki gelombang kedua,” kata Patel.
Dilansir dari France24, lebih dari 43.500 orang dinyatakan meninggal karena virus corona di Inggris, berdasarkan data perhitungan resmi pemerintah. (NE)