Indonesiainside.id, Paris – Pengadilan Prancis dilaporkan akan membuka penyelidikan terhadap mantan perdana menteri Edouard Philippe, dan dua menteri di kabinetnya mengenai penanganan mereka terhadap krisis virus corona.
“Penyelidikan akan dipimpin oleh Pengadilan Hukum Republik (CJR), yang menangani klaim kesalahan menteri,” kata jaksa senior Francois Molins.
Bersama dengan Philippe, yang digantikan pada Jumat (3/7), dalam tahap pertama perombakan pemerintah, para menteri yang akan diselidiki adalah mantan menteri kesehatan Agnes Buzyn, yang mengundurkan diri pada Februari lalu, dan penggantinya saat ini, Olivier Veran.
Veran adalah Menteri Kesehatan selama puncak krisis. Tidak jelas apakah ia akan mempertahankan pekerjaannya dalam perombakan yang diharapkan akan selesai dalam beberapa hari mendatang.
CJR menerima 90 pengaduan dan telah memeriksa 53 di antaranya. Kemudian sembilan pengaduan yang ditealh diperiksa dikatakan akan membentuk dasar dari penyelidikan. Keluhan tersebut diajukan oleh perorangan, dokter, asosiasi dan bahkan tahanan.
Penyelidikan akan mempertimbangkan apakah Philippe, Buzyn, dan Veran mengabaikan tugas mereka dalam menghadapi bencana.
Diketahui, wabah virus corona menyebabkan 29.875 orang tewas di Prancis sejauh ini, dan memicu kemarahan terhadap pemerintah karena kurangnya peralatan pelindung pada tahap awal pandemi.
Dilansir dari Channel News Asia, Prancis bukan satu-satunya negara di mana proses hukum dimungkinkan terhadap pejabatnya atas pandemi virus corona.
Di Italia, jaksa penuntut umum mempertanyakan perdana menteri dan dua menteri bulan lalu, atas penanganan mereka terhadap krisis virus korona sebagai bagian dari penyelidikan apakah lebih banyak yang harus dilakukan untuk menyelamatkan jiwa. (Msh)