Indonesiainside.id, New York – Asisten pribadi Fahim Saleh, pendiri aplikasi berbagi perjalanan Nigeria, Gokada, ditangkap pada Jumat (17/7), atas tuduhan pembunuhan sadis terhadap pengusaha teknologi berusia 33 tahun itu di apartemennya di New York.
Mayat Saleh ditemukan terpotong-potong termasuk kepalanya yang terpenggal, di kondominium mewahnya pada Selasa (14/7).
Menurut Rodney Harrison, detektif utama NYPD, tersangka, yang diidentifikasi sebagai Tyrese Devon Haspil, 21, diperkirakan akan didakwa dalam pembunuhan itu. “Haspil adalah asisten eksekutif Saleh dan menangani keuangan dan masalah pribadinya. Ia juga diduga berhutang banyak pada korban,” kata Harrison, kepada wartawan.
Harrison menambahkan bahwa Haspil diyakini menyerang Saleh dengan Taser (pistol kejut) sebelum membunuhnya. Sementara pemeriksa medis Kota New York mengungkapkan bahwa Saleh tewas akibat beberapa luka tusuk di leher dan dada. Tubuhnya ditemukan di apartemennya pada Selasa sore.
Kepalanya dipenggal dan bagian tubuhnya dipotong-potong, kemudian bagian ditempatkan ke dalam kantong sampah plastik yang terpisah. Saat ditemukan, gergaji listrik masih terpasang di dekat mayat korban.
Video kamera keamanan menunjukkan Saleh berada di lift gedung apartemennya dengan seorang pria berpakaian hitam, memakai masker dan sarung tangan. Rekaman video juga menunjukkan tersangka mengikuti Saleh ke apartemen berlantai tujuh, tempat pembunuhan terjadi.
Saleh, yang lahir di Arab Saudi dari orang tua Bangladesh dan dibesarkan di New York, mendirikan perusahaan pengendara Pathao pada 2015 dan pada 2018 aplikasi sepeda motor Gokada.
Gokada secara luas digunakan dalam megacity Nigeria di Lagos sampai pejabat negara pada Februari melarang ojek motor, yang dikenal secara lokal sebagai “okada”. (SD)