Indonesiainside.id, Makkah – Pejabat keamanan Arab Saudi mengumumkan, Masjidil Haram akan tertutup untuk jamaah pada hari Arafah dan Idul Adha. Keputusan menangguhkan pelaksanaan shalat di Masjidil Haram termasuk area terbukanya, dimaksudkan untuk menekan penyebaran wabah virus corona.
Mayjen Muhammad Al-Ahmadi, Komandan Pasukan yang bertanggung jawab atas keamanan di Masjidil Haram di Makkah, mengumumkan penyelesaian tahap pertama perencanaan untuk pelaksanaan haji tahun ini. Al-Ahmadi menekankan bahwa melindungi jamaah adalah yang terpenting, dan menjadi prioritas utama dalam persiapan haji.
“Kami terutama berfokus pada aspek kesehatan tahun ini karena sangat penting dalam situasi unik saat ini (pandemi virus corona). Tahap-tahap yang tersisa akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang,” kata Al-Ahmadi. “Kami juga mengimbau orang-orang Mekah untuk berbuka puasa pada hari Arafat di rumah masing-masing.”
Dia menunjukkan bahwa pengaturan baru dibuat untuk mengontrol masuk dan keluarnya jamaah haji ke Masjid Suci untuk memastikan langkah-langkah pencegahan sosial yang efektif terhadap Covid-19.
Jalur yang ditetapkan untuk pelaksanaan ritual berjalan di sekitar Kabah dan antara bukit Safa dan Marwah telah ditetapkan, dan pintu masuk ke area Masjidil Haram hanya akan diizinkan bagi mereka yang memiliki izin resmi.
Pusat komando dan kontrol di Makkah yang terletak di Mina dan Muzdalifah akan beroperasi penuh. Pintu masuk ke kota Makkah akan dikendalikan oleh pasukan keamanan yang berbeda selama 24 jam untuk mencegah orang tanpa izin mendapatkan akses.
Selama pertemuan virtual untuk meninjau rencana operasional Saudi untuk musim haji, Presiden Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Dr Abdulrahman Al-Sudais, mengatakan bahwa khotbah Arafah akan diterjemahkan ke dalam 10 bahasa, termasuk China dan Rusia, selain bahasa Inggris.
Al-Sudais menambahkan bahwa rencana operasional yang diadopsi untuk haji difokuskan pada penegakan tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan para jamaah. “Pengaturan khusus juga dibuat untuk pengiriman Kiswa (penutup) Ka’bah pada Rabu (22/7) oleh Gubernur Makkah Pangeran Khalid Al-Faisal, sejalan dengan langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran Covid-19,” katanya, yang dilansir Arab News.
Sementara itu, pada Selasa (21/7), Menteri Haji dan Umrah Saudi Dr Mohammed Saleh Benten mengunjungi kantor pusat penerimaan jamaah haji di hotel Four Points di Makkah, di mana ia diberi pengarahan tentang persiapan untuk menerima dan menampung jamaah dari hari keempat hingga kedelapan Zulhijjah.
Dr Benten kemudian mengunjungi kamp jamaah haji di Arafah dan meninjau prosedur perpindahan mereka ke Jabal Al-Rahmah. Dia juga memeriksa layanan untuk jamaah di Muzdalifah, termasuk persiapan untuk penyediaan makanan dalam kendaraan.
Selain itu, menteri pergi ke Mina dan melihat salah satu gedung yang diperuntukkan bagi menampung jamaah, di mana ia memeriksa fasilitas dan layanan kamar. Di akhir kunjungan, ia menyaksikan presentasi tentang prosedur khusus yang diberlakukan untuk memindahkan jamaah haji dari tempat tinggal mereka ke Jembatan Jamarat di luar Makkah. (Msh)