Indonesiainside.id, Beijing – China memerintahkan Amerika Serikat (AS) untuk menutup konsulatnya di Kota Chengdu, Jumat (24/7). Ini merupakan tanggapan terhadap perintah administrasi Trump untuk menutup konsulat Tiongkok di Houston.
Sebelumnya, pemerintahan Trump memerintahkan konsulat Houston ditutup dalam waktu 72 jam. Itu menuduh agen-agen Cina mencoba mencuri data dari fasilitas termasuk sistem medis Texas A&M.
Kementerian China pada Kamis (23/7) menolak tuduhan itu sebagai fitnah jahat, dan memperingatkan bahwa penutupan konsulat Houston akan menghancurkan jembatan persahabatan antara kedua negara.
Diketahui, hubungan China-AS memburuk di tengah serangkaian konflik termasuk perdagangan, penanganan pandemi virus corona, teknologi, tuduhan mata-mata, situasi di Hong Kong dan tuduhan pelecehan terhadap Muslim Uighur.
“Tindakan yang diambil oleh China adalah tanggapan yang sah dan perlu untuk tindakan yang tidak dibenarkan oleh Amerika Serikat,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.
“Situasi saat ini dalam hubungan Cina-AS bukanlah apa yang diinginkan Tiongkok untuk dilihat. Amerika Serikat bertanggung jawab atas semua ini,” kata mereka. “Kami sekali lagi mendesak Amerika Serikat untuk segera menarik kembali keputusan yang salah dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk membawa hubungan bilateral kembali ke jalurnya.”
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengirimkan pemberitahuan yang memperingatkan orang Amerika di Tiongkok tentang peningkatan risiko penahanan sewenang-wenang, Jumat (24/7).
“Warga AS dapat dikenakan interogasi yang berkepanjangan dan penahanan yang diperpanjang karena alasan yang terkait dengan ‘keamanan negara,’” kata pemberitahuan itu. “Orang Amerika mungkin ditahan atau dideportasi karena mengirim pesan elektronik pribadi yang kritis kepada pemerintah China.”
Amerika Serikat memiliki kedutaan besar di Beijing dan konsulat di lima kota daratan lainnya – Shanghai, Guangzhou, Chengdu, Shenyang, dan Wuhan. Ia juga memiliki konsulat di Hong Kong, wilayah Cina.
Dilansir Arab News, konsulat AS di Chengdu bertanggung jawab untuk memantau Tibet dan daerah lain di barat daya yang dihuni oleh etnis minoritas Tionghoa yang dianggap sangat sensitif oleh Beijing. (SD)
