Indonesiainside.id, Paris – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (24/7), bertemu dengan para menteri utamanya dan perdana menteri Jean Castex untuk membahas langkah-langkah penularan virus corona.
Pemerintah kemudian mengumumkan bahwa tes virus corona di tempat akan diperlukan bagi para wisatawan yang berkunjung dari 16 negara berisiko tinggi termasuk Amerika Serikat (AS).
Masker juga sekarang diwajibkan di angkutan umum, di toko-toko dan ruang tertutup di seluruh Perancis, karena ada kekhawatiran bahwa liburan musim panas bisa menyebabkan lonjakan kasus infeksi, dimana orang akan berbondong-bondong ke pantai dan tempat-tempat wisata.
Di Inggris, pada Jumat (24/7), juga mewajibkan mengenakan penutup wajah di pusat-pusat perbelanjaan, bank, gerai takeaway, toko sandwich dan supermarket, mengikuti jejak Skotlandia.
Pengecualian dibuat, termasuk untuk anak di bawah 11 tahun, atau orang dengan masalah pernapasan, tetapi orang lain yang menolak untuk menutupi hidung dan mulut, berisiko terkena denda hingga £100 atau hampir Rp2 juta.
Sementara itu, diansir Arab News, Jerman akan menawarkan tes virus corona gratis untuk semua pelancong yang kembali dalam tindakan baru yang disepakati pada Jumat (24/7).
Sedangkan Austria mewajibkan kembali penggunaan masker di supermarket, toko makanan, kantor pos, cabang bank ,dan fasilitas perawatan kesehatan, bersama dengan transportasi umum dan apotek.
“Adalah kesalahan untuk mengangkat penggunaan masker wajib begitu cepat,” kata salah seorang pembelanja, Andreas Poschen. (Msh)