Indonesiainside.id, Beirut – Kepala Kantor Menteri Luar Negeri Libanon, Hadi Hashem, mengumumkan bahwa ia positif terinfeksi Covid-19. Hasil tes positifnya itu dia dapatkan tak lama setelah acara makan siang dengan Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian.
Menteri Le Drian, pada hari kedua dan terakhir kunjungannya ke Libanon, mengunjungi Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri (RHUH), yang didedikasikan untuk merawat pasien Covid-19. Dia menggambarkan rumah sakit itu sebagai pejuang di garis depan pertempuran melawan virus corona di Libanon.
Dilansir Arab News, Le Drian juga mengunjungi Sekolah Carmel Saint Joseph di Mechref, Libanon, dan bertemu dengan kepala sekolah-sekolah berbahasa Perancis yang terakreditasi di Libanon.
“Pemerintah Perancis akan mengalokasikan anggaran senilai 15 juta euro atau sekitar Rp238 miliar untuk mendukung sektor pendidikan di Libanon, dan Perancis juga tidak akan membiarkan sekolah-sekolah berbahasa Perancis di Libanon runtuh,” kata Le Drian.
Menteri Luar Negeri Perancis menekankan perlunya untuk tidak menyerah, dan menyoroti bahwa ini harus menjadi mantra semua orang. Dia juga menyerukan Libanon untuk menjauhkan diri dari konflik di wilayah tersebut.
“Libanon sedang melalui situasi yang sulit dan berada di ujung tanduk, tetapi ada potensi untuk maju, dan para pejabat di Libanon harus melaksanakan tanggung jawab mereka. Semua orang tahu apa yang diperlukan, dan Perancis siap membantu,” pungkas Le Drian. (SD)