Indonesiainside.id, Washington DC – Sebuah organisasi Kristen non-partisan yang membantu krisis kelaparan, mengatakan pada Sabtu (25/7), bahwa mereka meminta dan menerima pengunduran diri Ted Yoho dari dewan direksi menyusul apa yang disebutnya sebagai serangan verbal pada anggota Partai Republik, Alexandria Ocasio-Cortez. Ocasio-Cortez, menuduh Yoho, menggunakan penghinaan yang vulgar dan seksis ketika membentaknya selama konfrontasi keduanya di kantor gubernur.
Yoho bersikukuh bahwa dia tidak menggunakan kata-kata yang dikutip, meskipun seorang reporter yang menyaksikan kejadian tersebut mengonfirmasi bahasa yang dia jelaskan. Dalam sebuah pernyataan, Bread for the World mengatakan bahwa dewan mereka bertemu dengan Yoho dan meminta pengunduran dirinya, sebagai tindakan yang menegaskan kembali komitmen kami untuk memperjuangkan wanita dan orang-orang kulit berwarna, secara nasional dan global.
Di situs webnya, Bread for the World mengatakan suara Kristen kolektif melobi Kongres dan administrasi untuk mengakhiri kelaparan secara nasional dan seluruh dunia.
“Sebagai organisasi Kristen bipartisan yang berkomitmen untuk mengurangi kelaparan dan kemiskinan melalui kebijakan publik yang sehat, Bread for the World menjunjung tinggi nilai-nilai hormat, martabat, dan belas kasih ketika melibatkan para pembuat keputusan dari seluruh spektrum politik,” kata Bread for the World dalam pernyataan itu. “Kami percaya bahwa tindakan dan kata-kata dari Ted Yoho seperti yang dilaporkan di media tidak mencerminkan standar etika yang diharapkan dari anggota Dewan Direksi kami.”
Dalam pidatonya yang luar biasa di DPR, Ocasio-Cortez menawarkan laporan dramatis tentang insiden tersebut dan memperluas sambutannya untuk menyerang apa yang disebutnya budaya seksis, menerima kekerasan dan bahasa yang kasar terhadap perempuan. Lebih dari selusin rekan bergabung dengannya dalam menyatakan insiden itu sebagai perilaku laki-laki yang terlalu umum.
Yoho mambantah, dia menggambarkan konfrontasinya pada saat itu sebagai diskusi kebijakan singkat dan mengatakan bahwa tidak ada yang disapa, diganggu, atau diserang. Dia menyatakan penyesalan karena sikapnya yang tiba-tiba. (NE)