Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintah Malaysia menyebutkan sekitar 24 orang pengungsi etnis Rohingya diduga tenggelam di kepulauan Langkawi dekat Thailand, Ahad (26/7).
Pihak berwenang Malaysia melancarkan operasi pencarian untuk menyelamatkan pengungsi Rohingya yang hilang setelah melompat ke air dari perahu dan mencoba berenang ke pulau resor Langkawi.
Penjaga pantai Malaysia mengatakan 25 orang telah mencoba berenang menuju pantai pada Sabtu malam. Namun hanya satu dari mereka, yang berhasil mencapai pulau.
Warga Rohingya itu diidentifikasi sebagai Nor Hossain, 27 tahun, dan langsung ditahan polisi untuk diinterogasi.
Pada 11 Juni lalu, Malaysia menolak sebuah kapal yang membawa sekitar 300 orang pengungsi Rohingya.
Dalam sebuah pernyataan, penjaga pantai Malaysia mengatakan kapal yang telah melaut selama lebih dari tiga bulan itu dicegat oleh kapal patroli ketika berusaha memasuki perairan Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin juga berjanji tidak akan memulangkan para pengungsi Rohingya yang tiba dari laut untuk mencari keselamatan.
Sebaliknya, Muhyiddin mengatakan pemerintah akan mencari solusi yang tepat atas situasi mereka.
Orang-orang tertindas
Rohingya, yang disebut-sebut PBB sebagai kaum paling teraniaya, menderita sejumlah serangan sejak kekerasan komunal meletus pada 2012.
Amnestry International mengungkapkan bahwa lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, sebagian besar perempuan dan anak-anak, melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh, sejak pasukan keamanan Myanmar melancarkan serangan ke komunitas Muslim minoritas pada 2017.
Menurut Badan Pembangunan Internasional Ontario (OIDA), sekitar 24.000 Muslim Rohingya dibunuh oleh pasukan Myanmar sejak 25 Agustus 2017.
Dalam laporannya yang berjudul “Migrasi Paksa Rohingya: Pengalaman yang Tak Terkira”, OIDA menyebutkan lebih dari 34.000 Rohingya dibakar hidup-hidup, sementara lebih dari 114.000 lainnya dipukuli.
Tak hanya itu, sekitar 18.000 perempuan Rohingya diperkosa oleh militer dan polisi Myanmar dan lebih dari 115.000 rumah Rohingya dibakar habis dan 113.000 lainnya dirusak.(EP/AA)