Indonesiainside.id, Puli Alam – Sedikitnya 17 orang tewas dalam ledakan bom mobil di Afghanistan pada Kamis (30/7) ketika kerumunan orang berbelanja menjelang hari raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat (31/7) hari ini.
“Tujuh belas mayat dan 21 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit,” kata Sediqullah, seorang dokter senior di sebuah rumah sakit di kota Puli Alam, provinsi Logar.
Kementerian Dalam Negeri juga mengonfirmasi ledakan itu, yang terjadi menjelang gencatan senjata tiga hari antara Taliban dan Kabul. Kementerian juga menyatakan mengutuk insiden ledakan tersebut. “Teroris sekali lagi menyerang pada malam Idul Adha dan membunuh sejumlah warga negara kami,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian.
Selain itu, pemerintah Provinsi Logar mengonfirmasi bahwa insiden ledakan tersebut terjadi di dekat kantor gubernur. “Itu adalah bom mobil bunuh diri di tempat yang ramai di mana orang-orang kami berbelanja untuk Idul Adha. Dan lokasi ledakan terjadi di dekat kantor gubernur” kata Dedar Lawang, juru bicara Gubernur Logar.
Sementara juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa ledakan tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan kelompok itu. Sedangkan Kelompok ekstrimis Daesh, yang mengklaim serangkaian serangan besar-besaran terhadap warga sipil dalam beberapa tahun terakhir, tidak segera mengomentari insiden tersebut.
Sebelumnya, Taliban dan pemerintah Afghanistan menyetujui gencatan senjata tiga hari dalam rangka memperingati hari raya Idul Fitri. Gencatan senjata dijadwalkan berlangsung selama perayaan hari raya.
Gencatan senjata sementara itu meningkatkan harapan pembicaraan damai permanen yang ditunggu-tunggu antara kedua belah pihak. Pembicaraan pada awalnya dijadwalkan pada Maret, tetapi ditunda, di tengah pertukaran tahanan yang kontroversial.
Pertukaran tahanan disepakati dalam kesepakatan antara Taliban dan Washington yang ditandatangani pada Februari tetapi tidak termasuk Kabul. Kesepakatan itu menetapkan bahwa Kabul membebaskan 5.000 tahanan Taliban dengan imbalan 1.000 personel keamanan Afghanistan yang ditawan oleh Taliban.
Taliban mengumumkan bahwa mereka membebaskan 82 narapidana pemerintah lainnya, kumpulan tahanan yang tersisa yang mereka janjikan untuk dibebaskan. “Prosesnya selesai dengan sukses, dan total 1.005 tahanan dibebaskan,” kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen di Twitter.
Dilansir Arab News, pihak berwenang Afghanistan sejauh ini membebaskan lebih dari 4.400 tahanan Taliban, dengan pembebasan lebih lanjut diperkirakan dalam beberapa hari mendatang. Pada Selasa (28/7), Presiden Ashraf Ghani mengatakan pembicaraan damai dengan Taliban dapat dimulai paling cepat minggu depan, setelah pertukaran selesai. (ASF)