Indonesiainside.id, Jakarta – Kasus Covid-19 di sejumlah negara masih berkecamuk. Hari ini, Vietnam memastikan kematian pertama terkait virus corona setelah seorang pria lansia pengidap penyakit tersebut meninggal di Danang. Sementara Pemerintah Tokyo siap-siap mengumumkan keadaan darurat jika kasus Covid-19 di ibu kota Jepang itu terus memburuk.
Secara global, kasus Covid-19 telah menjangkiti sebanyak 17.528.800 penduduk dunia. Total 677.684 orang meninggal dunia, 10.975.208 pasien sembuh, dan 5.875.908 kasus aktif. Di posisi pertama masih ditempati Amerika Serikat sebanyak 4.635.886 kasus, Brasil 2.613.789 kasus, dan India 1.663.174 kasus.
Berdasarkan data terbaru yang dilaporkan Worldometer, Jumat malam (31/7), Jepang mencatat total kasus Covid-19 sebanyak 33.049 orang dan 1.004 orang meninggal dunia. Sementara Vietnam, berada di urutan buncit negara-negara paling terpukul kasus Covid-19, sebanyak 545 kasus positif dengan tambahan 36 kasus baru.
Vietnam mencatat kasus nihil virus corona selama 100 hari terakhir ini. Namun, hari ini negara tersebut mencatat satu kasus kematian baru selama ini di Danang. Danang adalah kota yang menjadi tempat kemunculan kembali virus penyebab penyakit Covid-19.
Korban kasus pertama yang meninggal dunia itu adalah pria berusia 70 tahun. Vietnam kini bergulat dengan kasus baru wabah tersebut setelah selama berbulan-bulan berhasil membendungnya hingga catatan corona di Vietnam hanya berupa beberapa ratus kasus.
Pihak berwenang pada Jumat melaporkan 45 kasus baru virus corona. Angka itu merupakan lonjakan terbesar harian di Vietnam. Sampai Jumat, Vietnam merupakan satu-satunya negara dengan jumlah besar penduduk yang tidak mengalami kematian akibat pandemi virus corona. Negara itu melaporkan kasus pertamanya pada akhir Januari.
Sementara di Tokyo, Jepang, Pemerintah setempat akan mengumumkan keadaan darurat jika kasus virus corona di ibu kota Jepang itu terus memburuk. Peringatan muncul pada saat perdebatan semakin dalam soal langkah-langkah apa yang harus diambil dalam menghadapi lonjakan kasus baru penularan virus penyebab penyakit Covid-19 itu.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike pada Jumat mengonfirmasi 463 kasus baru corona. Jumlah itu merupakan angka tertinggi baru dalam satu hari. Koike memohon warga untuk mengikuti pedoman kesehatan untuk menghentikan penyebaran virus.
“Kalau situasinya memburuk, Tokyo terpaksa harus mempertimbangkan untuk menyatakan status darurat,” kata Koike saat konferensi pers.
Pernyataan Koike itu bergaung kembali setelah tiga bulan lalu ia meminta para warga untuk tinggal di rumah semasa liburan Pekan Emas pada akhir April-awal Mei, ketika Jepang berada di bawah status darurat nasional.
Pemerintah mencabut status tersebut pada akhir Mei setelah Jepang tampaknya sudah dapat membendung wabah itu. Pemerintah menggembar-gemborkan kebiasaan mengenakan masker serta kemampuan sistem kesehatan sebagai faktor-faktor yang membantu negara itu bisa lebih baik menangani pandemi corona dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Serikat.
Namun, virus itu telah muncul lagi dalam gelombang baru yang mengkhawatirkan, terutama dalam sepekan belakangan ini, ketika pemerintah meluncurkan program pemberian subsidi kontroversial Go To Travel. Program tersebut diniatkan untuk menghidupkan kembali industri pariwisata domestik.
Jumlah kasus harian Covid-19 di Jepang mencetak rekor baru pada Kamis (30/7). Virus menyebar secara cepat, tidak hanya di Jepang melainkan juga di wilayah-wilayah lain.
Berbeda dengan sikap gubernur Tokyo, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suge menekankan sikap pemerintah bahwa Jepang tidak perlu menerapkan kembali keadaan darurat di seluruh negeri. (Aza/Ant)