Indonesiainside.id, Mumbai – Lebih dari 80 orang meninggal dunia setelah minum minuman keras di Punjab, India.
Menurut kantor berita, Press Trust of India, Ahad(2/8) semua korban berasal dari tiga distrik di negara bagian utara India.
Sejauh ini polisi telah menangkap 25 orang yang diduga membuat dan mengedarkan minuman keras beracun ini.
Setiap tahun, ratusan orang India meninggal akibat meminum minuman beralkohol oplosan beracun yang dibuat di tempat penyulingan ilegal dan dijual dengan harga murah meriah, hanya 10 rupee (57 sen) per liter.
Seorang pejabat setempat mengatakan 11 orang tewas di distrik Gurdaspur dan 12 orang tewas di lingkungan Amritsar dan 63 lainnya di Tarn akibat mengkonsumsi miras beracun tersebut.
Kematian yang sama juga diduga terjadi di tempat lain, tetapi tidak dapat dibuktikan lebih jauh karena mayat-mayat itu terlanjur dikremasi.
Kepala Menteri Punjab Amarinder Singh mengatakan telah memerintahkan penyelidikan khusus atas kematian tersebut dan siapa pun yang dinyatakan bersalah tidak akan lolos dari hukuman.
Surat kabar Indian Express melaporkan bahwa salah satu tersangka diketahui berada di distrik Amritsar setelah menjual minum minuman keras ilegal dan istrinya juga ditangkap karena kejahatan yang sama.
Sebelum kasus ini muncul pihak berwenang di Andhra Pradesh selatan mengatakan bahwa sembilan orang tewas akibat meminum hand sanitizer sebagai pengganti alkohol yang tidak dijual karena toko miras tutup ketika lockdown.(EP)