Indonesiainside.id, Manila – Filipina akan segera mengirim penerbangan sewaan ke Lebanon awal pekan depan, untuk membawa kembali warga Filipina yang terkena dampak ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, beberapa hari lalu. Departemen Luar Negeri (DFA) Filipina mengumumkan hal tersebut dalam sebuah pernyataan di situs web resmi pada Sabtu (8/8).
“DFA membayar P15.000.000 (Rp4,2 miliar) untuk penerbangan carteran Qatar Air untuk terbang dari Beirut. Kedutaan Besar Filipina di Beirut sedang merundingkan jumlahnya. 16 Agustus adalah tanggal yang ditetapkan untuk kedatangan,” kata Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin Jr, seraya menambahkan bahwa penerbangan itu juga akan membawa pulang sisa jenazah empat orang Filipina yang tewas dalam ledakan tersebut.
Sekitar 400 warga Filipina dari Lebanon diperkirakan akan kembali menyusul ledakan dahsyat yang menghancurkan ibu kota Lebanon itu. Pada Jumat (7/8), Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pekerja Migran, Sarah Lou Arriola mengatakan bahwa Presiden Rodrigo Duterte menanggapi desakan warga Filipina di Lebanon, dan bahwa penerbangan sewaan ini adalah bantuan yang paling konkret, segera dan tepat waktu yang dapat diberikan DFA.
Data yang dirilis oleh DFA menyebutkan bahwa jumlah warga Filipina yang terkena dampak menjadi 48 orang, dengan 42 terluka, empat tewas, dan dua masih dinyatakan hilang. “Pada penghujung hari kemarin, jumlah pekerja Filipina yang terluka mencapai 42 orang, meningkat 11 dari laporan sebelumnya,” kata Arriola.
Dua korban luka masih dalam kondisi kritis dan sedang dipantau di Rumah Sakit Rizk. “Kami juga diberitahu bahwa seorang Filipina lainnya dilaporkan hilang, sehingga jumlahnya menjadi dua. Sementara jumlah korban tewas di Filipina tetap empat,” tambahnya.
DFA mengatakan bahwa, sebelumnya, pihaknya memperkirakan jumlah orang Filipina yang terkena dampak meningkat mengingat besarnya kerusakan di Beirut. Bahkan sebelum terjadinya pandemi penyakit virus korona (Covid-19), DFA memulai kegiatan repatriasi dari Lebanon untuk membatasi memburuknya kondisi warga Filipina di negara tersebut akibat krisis ekonomi. Setidaknya 1.508 warga Filipina dipulangkan dari Lebanon sejak Desember 2019. (NE)