Indonesiainside.id, Bengaluru – Seorang ibu beragama Hindu mengaku sangat beruntung diselamatkan oleh sekelompok pemuda Muslim sehingga terhindar dari kerusuhan yang terjadi di Bengaluru.
“Seandainya pemuda-pemuda Muslim setempat tidak datang untuk menyelamatkan saya, saya pikir saya tidak akan hidup hari ini,” kata Jayanthi R, ibu dari Naveen P yang dituduh memposting postingan yang menghina Nabi Muhammad di Facebook, Rabu(12/8), seperti dilansir Times of India.
Jayanthi, penduduk Kaval Byrasandra, tinggal bersama suami dan anggota keluarganya sekitar 500 meter dari adiknya, kediaman Kongres MLA Akhand Srinivas Murthy.
Pada Selasa malam, anggota keluarga sedang menonton TV sementara Naveen dan istrinya pergi membeli bahan makanan.
“Anak perempuan saya yang tinggal di Vijayanagar datang ke rumah kami bersama keluarganya setelah seseorang di dekat rumahnya dinyatakan positif Covid-19. Kami sedang menonton serial TV ketika tiba-tiba massa berkumpul di depan rumah kami,” katanya.
Pukul 8.30 malam, massa melakukan perusakan dan membakar sepeda. “Saya meminta semua anak dan cucu saya pergi ke teras dari tempat mereka pindah ke rumah tetangga. ” kisahnya.
Jayanthi tetap tinggal di rumah karena ada beberapa hiasan emas dan barang berharga. “Meskipun ada banyak keributan di luar, saya berasumsi bahwa rumah-rumah tidak akan diserang. Juga, saya tidak sadar bahwa itu terkait dengan kami. Saya mencoba bertanya kepada beberapa pria di jalan, tetapi mereka tidak melihat apa-apa. Saya belum pernah melihat orang-orang ini di daerah kami sebelumnya. Situasi semakin memburuk dan saya panik. Tidak mungkin saya bisa lari karena ratusan orang di jalan membakar mobil dan sepeda, ”kenangnya.
“Pada pukul 10.30 malam, empat hingga lima pemuda Muslim lokal datang ke rumah saya dan memberi tahu saya bahwa situasinya akan memburuk. Mereka bilang saya harus segera pergi bersama mereka. Saat itu, massa memasuki kompleks kami,” ujarnya.
“Seseorang kemudian berteriak kepada para pemuda yang menyelamatkan saya, bahwa para pemuda itu berlaku tidak adil terhadap agama mereka sendiri dengan melindungi ibu Naveen. Penduduk setempat kemudian memperingatkan massa bahwa tidak boleh ada perempuan atau anak-anak yang disentuh, ”katanya.
“Saya benar-benar dibawa melintasi kompleks kami ke gedung berikutnya. Dalam waktu kurang dari satu menit, gedung kami terbakar, ”ujarnya.
Menurut Jayanthi, kerusuhan itu merupakan serangan yang hanya menargetkan orang-orang yang terkait dengan saudara laki-lakinya, yang dinilai telah membuat postingan di Facebook yang menghina agama Islam. (EP)