Indonesiainside.id, Washinton— Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mendorong agar sekolah dibuka kembali, meski pandemi Covid-19 yang parah merebak di seluruh wilayah negara tersebut, seperti dilaporkan oleh surat kabar The Guardian.
“Kita harus membuka sekolah-sekolah dan bisnis kita,” ujar Trump pada Rabu (12/8). “Anak-anak seringkali hanya memiliki gejala ringan, dan komplikasi medis sangat jarang terjadi,” kata surat kabar itu, mengutip pernyataan sang presiden.
Pada hari yang sama, AS melaporkan 1.499 kematian akibat Covid-19 yang merupakan lonjakan harian tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Selain itu, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di negara tersebut melampaui 5,3 juta, yang menyumbang seperempat dari jumlah kasus global.
Kendati demikian, situasi sulit itu tidak menghentikan Trump untuk mendorong pembukaan kembali sekolah-sekolah dan bisnis, dengan sang presiden memperingatkan bahwa anak-anak akan menderita jika mereka tidak melanjutkan kembali kelas tatap muka, menurut The Guardian.
Trump dan pemerintahannya mendesak sekolah-sekolah agar dibuka kembali pada musim gugur tahun ini, sembari mengancam akan menahan pendanaan federal bagi sekolah yang tidak mematuhi imbauan tersebut. Pembukaan sekolah dianggap sebagai langkah krusial guna memulai kembali perekonomian AS demi kepentingan kampanye pemilihan kembali Trump.
Namun, hanya sebagian kecil warga AS yang menginginkan sekolah-sekolah lokal mereka dibuka kembali dengan instruksi pengajaran tatap muka seperti biasanya. Sebagian warga juga berharap tatap muka dengan sejumlah penyesuaian mengingat situasi penyebaran Covid-19 yang parah, ungkap jajak pendapat terbaru yang dirilis pada 22 Juli.
Pembukaan kembali sekolah secara tergesa-gesa sudah menyebabkan wabah Covid-19 di AS merebak. Louisiana melacak tujuh klaster penularan Covid-19 di sekolah dan perguruan tinggi, dengan data menunjukkan bahwa 151 kasus di antaranya berhubungan dengan penularan di perguruan tinggi, dan 17 lainnya di sekolah dasar dan menengah, seperti dilaporkan oleh stasiun TV setempat WBRZ2 pada Rabu. (ant/xh/NE)