Indonesiainside.id, Jakarta – Kebakaran besar terus melalap tanpa terkendali di pesisir timur Australia pada Kamis (20/8), menjadikannya kebakaran besar pertama musim ini sementara musim dingin di belahan Bumi selatan masih tersisa dua pekan.
Pesawat pengebom air dikerahkan untuk membantu tim darat di Negara Bagian New South Wales (NSW) utara. Kepulan besar asap yang membubung terlihat oleh para pengendara di jalan raya terdekat.
Diyakini api menyebar akibat pembakaran yang dilakukan oleh pemilik lahan pribadi akibat angin kencang pada Rabu (19/8), dan hingga Kamis tengah hari, api telah melalap 363 hektare lahan, tanpa ada nyawa atau properti yang terancam.
“Tentu pada waktu-waktu seperti ini banyak sumber daya pesawat pengebom air yang dilibatkan dalam pemadaman,” kata seorang juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Perdesaan (Rural Fire Service/RFS) NSW kepada Xinhua.
“Tetapi ini juga kebakaran yang sangat terlihat jelas karena dekat dengan Pacific Highway, dan api membakar di area berawa-rawa dan berumput, yang juga mengakibatkan cukup banyak asap, jadi sangat terlihat.”
Meski musim kebakaran biasanya resmi dimulai pada 1 Oktober, beberapa lingkungan masyarakat setempat sudah memulai periode bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak awal Agustus.
“Tidak jarang ada beberapa daerah yang periodenya maju karena kondisi lokal, dan di banyak kawasan negara bagian, terutama di utara, faktor kekeringan masih cukup tinggi, dan tanahnya juga sangat kering,” kata juru bicara itu.
Musim kebakaran NSW sebelumnya telah merenggut 26 nyawa, menghancurkan lebih dari 2.000 properti, dan menghanguskan lebih dari 5,5 juta hektare hutan belantara, menewaskan sekitar 3 miliar hewan.
“Apa yang dialami seantero negara bagian itu tahun lalu tentu sangat signifikan, dan baru beberapa bulan yang lalu musim kebakaran itu berakhir,” kata juru bicara tersebut.
Dengan sebagian besar kawasan hutan berisiko tinggi telah terbakar, RFS NSW memperkirakan akan terjadi peningkatan kebakaran semak pada musim panas, alih-alih kebakaran hutan seperti di sepanjang garis pantai timur Australia yang padat penduduk pada tahun sebelumnya. (EP)