Indonesiainside.id, Beijing—Kematian akibat Covid-19 masih tinggdi di berbagai negara. Berikut perkembangan terbaru perjuangan global melawan pandemi Covid-19.
Brazil melaporkan 49.298 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, menambah total kasus menjadi 3.456.652, kata Kementerian Kesehatan Brazil pada Rabu (19/8). Sementara itu, ada 1.212 kematian akibat penyakit tersebut pada periode yang sama, sehingga jumlah kematian menjadi 111.100.
China Daratan melaporkan tujuh kasus impor baru Covid-19 pada Rabu (19/8), sehingga jumlah kasus impor menjadi 2.346, kata Komisi Kesehatan Nasional China pada Kamis (20/8). Dari kasus impor baru tersebut, tiga dilaporkan di Jiangxi, dan masing-masing satu di Tianjin, Shanghai, Shandong, dan Sichuan, kata komisi itu dalam laporan hariannya.
Komisi Kesehatan Nasional China pada Kamis (20/8) mengatakan bahwa 60 pasien Covid-19 diizinkan meninggalkan rumah sakit setelah dinyatakan sembuh di China Daratan pada Rabu (19/8). Ada 516 pasien yang masih dirawat, termasuk 24 orang dalam kondisi parah, kata komisi itu dalam laporan hariannya.
Penambahkan kasus infeksi juga terjadi di Australia. Perdana Menteri Australia Scott Morrison menarik pernyataannya bahwa vaksin Covid-19 kemungkinan akan diwajibkan. Morrison pada Rabu (19/8) pagi waktu setempat mengatakan bahwa dia “berharap” vaksin “sedapat mungkin akan diwajibkan.”
“Selalu ada pengecualian untuk vaksin apa pun dengan alasan medis, tetapi itu harus menjadi satu-satunya landasan,” katanya kepada stasiun radio Melbourne 3AW.
Sementara di AS, pejabat bank sentral, Federal Reserve (The Fed), yakin bahwa ketidakpastian yang membayangi prospek ekonomi masih “sangat tinggi,” dengan arah perekonomian sangat bergantung pada situasi virus, menurut risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed yang dirilis Rabu (19/8).
“Beberapa risiko terhadap prospek tersebut telah dicatat, termasuk kemungkinan gelombang lanjutan wabah virus dapat mengakibatkan gangguan ekonomi yang berkepanjangan dan periode penurunan kegiatan ekonomi yang berlarut-larut,” menurut risalah rapat bank sentral AS tersebut yang diadakan pada 28-29 Juli lalu. (Ant/xh/NE)