Indonesiainside.id, Jakarta – Israel tidak akan menentang penjualan “sistem persenjataan tertentu” ke Uni Emirat Arab (UEA) mengingat janji Amerika Serikat (AS) yang akan meningkatkan keunggulan militer Israel di Timur Tengah, menurut pernyataan bersama dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pada Jumat (23/10) malam waktu setempat.
“Sistem persenjataan tertentu” itu jelas merujuk pada pesawat jet tempur siluman canggih F-35, ungkap media Israel.
Pengumuman bersama itu dipublikasikan setelah kepulangan Gantz dari AS, di mana dia bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan meneken kesepakatan “untuk mengamankan Keunggulan Kualitatif Militer Israel.”
Pemahaman yang dicapai Gantz dan Esper tersebut “akan memungkinkan pengadaan sistem persenjataan mutakhir yang akan meningkatkan kemampuan militer Israel secara signifikan, mempertahankan keamanan dan keunggulan militer negara tersebut di Timur Tengah, serta keunggulan kualitatif militer Israel dalam beberapa dekade mendatang,” lanjut pernyataan itu.
Menurut pernyataan itu, Israel diberi tahu oleh pemerintah AS terkait rencananya untuk menginformasikan kepada Kongres tentang niat negara tersebut dalam penyediaan sistem persenjataan tertentu ke UEA.
Netanyahu dan Gantz menyepakati bahwa karena AS sedang meningkatkan kemampuan militer Israel dan mempertahankan keunggulan militer negara tersebut, maka Israel tidak akan menentang penjualan sistem persenjataan tersebut ke UEA, ujar pernyataan itu.
Pada 18 Agustus, dalam pernyataannya, Netanyahu mengatakan Israel menentang segala bentuk penjualan pesawat jet tempur F-35 ke UEA setelah Yediot Aharonot, salah satu surat kabar harian terbesar di Israel, melaporkan bahwa Gedung Putih merencanakan kesepakatan “besar” untuk menjual jet tempur F-35 ke UEA.
UEA meneken kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel di Gedung Putih pada 15 September. Negara itu menjadi negara Arab pertama yang membangun hubungan formal dengan Israel dalam 26 tahun terakhir, setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994. (EP)