Indonesiainside.id, Jakarta – Pendiri Samsung Electronics Lee Kun-hee , yang mengubah perusahaan Korea Selatan menjadi raksasa teknologi global, meninggal pada usia 78 pada Ahad, 25 Oktober 2020, melansir sumber perusahaan itu hari ini.
Di bawah kepemimpinan Lee, Samsung naik menjadi produsen smartphone dan chip memori terbesar di dunia, dan omset keseluruhan perusahaan saat ini setara dengan seperlima dari PDB Korea Selatan.
Kenaikan meteorik Samsung di pasar elektronik dunia membantu membuat Lee menjadi industrialis terkaya dan terkuat.
“Dengan sangat sedih kami mengumumkan meninggalnya Kun-hee Lee, Chairman Samsung Electronics,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
“Pimpinan Lee meninggal dunia pada tanggal 25 Oktober ditemani keluarganya, termasuk Wakil Pimpinan Jay Y. Lee, di sisinya.”
“Chairman Lee adalah seorang visioner sejati yang mengubah Samsung menjadi inovator terkemuka dunia dan mengangkat dari industri skala lokal menjadi mendunia,” kata perusahaan itu, menambahkan: “Warisannya akan abadi.”
Samsung sejauh ini adalah konglomerat terbesar yang dikendalikan keluarga, atau chaebol, yang mendominasi bisnis di Korea Selatan.
Mereka mendorong transformasi bangsa Korea dari kehancuran akibat perang menjadi ekonomi terbesar ke-12 di dunia, meski ada tuduhan dia memiliki hubungan politik yang suram dengan pemerintah dan satu kasus menyuap seorang presiden.
Ketika Lee mewarisi kepemimpinan grup Samsung pada tahun 1987 – yang didirikan oleh ayahnya sebagai pengekspor ikan dan buah – Samsung sudah menjadi konglomerat terbesar di negara itu, dengan operasi mulai dari elektronik konsumen hingga konstruksi.
Tetapi mereka dipandang sebagai produsen produk murah dan berkualitas rendah yang jelek.
“Mari kita ubah segalanya kecuali istri dan anak kita,” kata Lee pada 1993.
Perusahaan mengumpulkan dan membakar sekitar 150.000 ponsel yang masih ada dalam persediaannya, dan membuka jalan bagi kelahiran kembali handset “Anycall” yang sangat sukses.
Dengan Lee di pucuk pimpinan, Samsung menjadi raksasa global: pada saat ia menderita serangan jantung pada tahun 2014, Samsung menjadi pembuat smartphone dan chip memori terbesar di dunia, dan pemain utama dalam semikonduktor dan LCD.
Lee jarang berbicara dengan media, tetapi setiap pernyataannya menjadi perhatian. Putranya, wakil pimpinan Samsung Electronics Lee Jae-yong, telah memimpin perusahaan sejak serangan jantung menimpa Lee tahun 2014.
Terlepas dari kekayaan dan kekuasaannya yang luar biasa, Lee jarang keluar dari tembok tinggi kompleks pribadinya di pusat kota Seoul untuk mengunjungi kantor pusat perusahaan, memberinya julukan “raja pertapa”. (EP)