Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta semua warganya untuk memboikot barang-barang Prancis sebagai tanggapan atas komentar kontroversial tentang Islam oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Erdogan memperingatkan bahwa Muslim sekarang menjadi sasaran ‘kampanye lynch’ seperti yang dilakukan terhadap orang-orang Yahudi Eropa sebelum Perang Dunia II.
“Seperti yang telah dikatakan di Prancis, ‘jangan beli barang berlabel Turki,’ saya menyerukan ke masyarakat saya di sini. Jangan pernah memberikan kredit pada barang-barang berlabel Prancis, jangan membelinya, ”kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi di Ankara, Senin(26/10).
Awal bulan ini Macron mengomentari pelaku berusia 18 tahun, yang diidentifikasi sebagai Abdullakh Anzorov, yang memenggal kepala guru sejarah Prancis Samuel Paty di luar sekolah pinggiran kota Paris.
Samuel Paty telah menimbulkan kontroversi dan memicu kemarahan karena menampilkan kartun Nabi Muhammad SAW di sekolah.
Penyerang kemudian ditembak mati oleh polisi segera setelah pembunuhan itu.
Presiden Prancis itu kemudian mengatakan tentang perjuangannya melawan “separatisme Islam,” yang menurutnya mengancam mengambil kendali di beberapa komunitas Muslim di seluruh Prancis. Dia mengatakan Paty dipenggal karena “Islamis” menginginkan “masa depan kita.”

Erdogan juga mengatakan Macron memiliki “masalah” dengan Islam dan Muslim karena pembelaannya yang provokatif terhadap ‘hak’ untuk menampilkan kartun yang menghujat nabi.
“Macron membutuhkan ‘perawatan kesehatan mental’ untuk sikap Islamofobia,” kata Erdogan.
“Para pemimpin Eropa harus memberitahu presiden Prancis untuk menghentikan kampanye kebenciannya” terhadap Muslim,” kata Erdogan.
Boikot barang Prancis sudah berlangsung di supermarket di Qatar dan Kuwait, dengan seruan lebih lanjut untuk menolak produk negara Eropa di Yordania dan negara Muslim lainnya.
Menurut lembaga statistik Turki, Prancis adalah sumber impor terbesar ke-10 ke Turki dan pasar terbesar ketujuh untuk ekspor Turki. Kedua negara tersebut adalah anggota NATO.(EP)