Indonesiainside.id, Manila – Angin kencang dan hujan yang dibawa oleh Topan Molave menyebabkan tiga orang tewas dan 13 lainnya hilang, serta mengakibatkan kerusakan parah di wilayah pedesaan Filipina, demikian dikatakan Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (National Disaster Risk Reduction and Management Council/NDRRMC) Filipina pada Selasa (27/10).
“Kami menerima kabar terbaru pagi ini dan (kami) memverifikasi tiga orang tewas, 13 orang hilang, dan satu orang cedera,” kata Juru Bicara NDRRMC Mark Timbal.
Timbal mengatakan ketiga orang tersebut meninggal karena tenggelam. Dua kematian berasal dari Provinsi Negros Oriental di Filipina tengah dan satu lagi dari Marinduque, provinsi pulau di Filipina utara. Adapun satu orang yang terluka berasal dari Provinsi Marinduque.
Timbal menambahkan 10 dari 13 orang yang hilang merupakan nelayan, sementara sisanya merupakan dua warga lokal dan seorang awak kapal.
Topan Molave, yang telah meninggalkan Filipina pada Selasa (27/10) pagi, memengaruhi 237.948 keluarga atau 914.709 orang, dan sedikitnya 22.029 keluarga atau 77.793 orang terpaksa mengungsi ke pusat-pusat evakuasi.(EP)