Indonesiainside.id, Yahon–Seorang biksu ekstremis telah menyerahkan diri setelah kabur 18 bulan. Biksu Ashin Wirathu menyerahkan diri kurang dari seminggu sebelum pemilihan umum Myanmar, yang digambarkan oleh para analis sebagai upaya untuk mengumpulkan suara.
Ashin Wirathu, yang pernah dijuluki ‘Buddha Bin Laden’ oleh majalah Times karena sikapnya yang menghasut kebencian anti-Islam di negara mayoritas Buddha tersebut. Ia telah hidup sebagai pengungsi sejak polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Mei tahun lalu.
Pria berusia 52 tahun itu telah lama dikenal karena retorika anti-Islamnya, terutama terhadap komunitas Muslim Rohingya di provinsi Rakhine.Dia menerima surat perintah penangkapan tahun lalu setelah mengkritik pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan pemerintah yang dipimpin Liga Demokratik Nasional (NLD).
Setelah satu setengah tahun melarikan diri, sebuah video yang diunggah kemarin menunjukkan dia berbicara di depan pendukung di Yangon, mengenakan masker wajah sebagai perlindungan terhadap Covid-19. “Pemerintah memaksa saya untuk hidup dalam situasi seperti ini, saya akan menyerah kepada polisi dan melakukan apapun yang diperintahkan,” katanya dikutip AFP, sambil mendesak warga Myanmar untuk tidak memilih NLD.
Direktur Kementerian Agama Pemerintah Daerah Yangon, Sein Maw, membenarkan penahanan biksu tersebut. Wirathu menjadi buronan setelah pihak berwenang merilis daftar penangkapan terhadap biksu radikal itu pada Maret tahun lalu.