Indonesiainside.id, Tel Aviv–Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang merupakan sekutu kuat Presiden AS ke-45 Donald Trump, dianggap membelot setelah dia memberi selamat kepada kandidat Demokrat atas kemenangannya pagi ini. Netanyahu yang menggunakan fotonya dengan Trump sebagai latar profil di Twitter, tiba-tiba mengaku memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Biden selama hampir 40 tahun.
Netanyahu, yang selama ini mendapat dukungan luas dari Trump, juga menyebut Presiden yang baru terpilih sebagai ‘teman baik’ Tel Aviv. “Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda berdua untuk lebih memperkuat aliansi khusus antara AS dan Israel,” katanya melalui Twitter mengacu pada Joe Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris.
Netanyahu, yang menggunakan foto profil di situs blog tersebut, menunjukkan bahwa ia dan Trump tiba-tiba mengaku memiliki hubungan pribadi yang erat selama hampir 40 tahun dengan Biden. Dalam ciutan lainnya, pemimpin Partai Likud itu juga mengucapkan terima kasih kepada Donald Trump atas kebijakan kontroversialnya, termasuk penandatanganan perjanjian damai Israel dengan beberapa negara di kawasan Arab yang sangat penting bagi pemerintahannya.
Dalam perkembangan terkait, pengunjuk rasa anti-Netanyahu juga merayakan kabar kemenangan Biden sambil meneriakkan slogan-slogan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri mereka yang merupakan sekutu kuat Trump.
“Saya tidak tahu apakah Biden itu baik atau tidak. Orang Amerika telah membuat keputusan yang bijak karena banyak yang tidak menyukai Trump karena dia suka melakukan hal-hal bodoh yang juga mempengaruhi kami,” kata pengunjuk rasa Etty Meidan. “Waktu akan menjelaskan apa yang akan terjadi di bawah pemerintahan Gedung Putih yang baru,” katanya.
Para pengunjuk rasa anti Netanyahu telah menggelar pertemuan mingguan sejak musim panas dalam upaya untuk memaksa pemimpin itu untuk mengundurkan diri. Pengunjuk rasa mendesak Netanyahu diadili atas tuduhan korupsi dan dituduh salah mengelola tanggapan terhadap pandemi virus corona.
Para pengunjuk rasa umumnya dianggap lebih liberal dan banyak yang keberatan dengan kedekatan Netanyahu dengan Trump. “Trump Turun, Bibi pergi,” bunyi spanduk protes yang menggunakan nama panggilan untuk Netanyahu. (NE)