Indonesiainside.id, Kabul–Seorang mantan presenter televisi Afghanistan dan dua karyawan bank sentral negara itu tewas dalam pemboman di ibu kota Kabul pada hari Sabtu (8/11). Bom ditempelkan pada kendaraan yang membawa Yama Siawash, mantan presenter Tolo News, kata Kementerian Dalam Negeri.
Sebuah bom dipasang pada kendaraan yang membawa Yama Siawash, yang pernah menjadi presenter terkemuka dengan saluran TV swasta Tolo News. Bom juga menelan korban dua karyawan Bank Da Afghanistan, menurut Kementerian Dalam Negeri.
Siawash baru-baru ini bergabung dengan bank sentral Afghanistan sebagai penasihat. Bom itu meledak di daerah ibu kota Macroryan pada jam sibuk pagi hari, kata saksi mata kepada Anadolu Agency.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang telah dikecam secara luas oleh pejabat senior dan warga Afghanistan. Kantor Presiden Ashraf Ghani mengatakan pihak berwenang telah diperintahkan “untuk menyelidiki insiden itu secara komprehensif dan membawa pelakunya ke pengadilan.”
“Tidak ada yang bisa membungkam media dengan teror & penghapusan fisik jurnalis,” kata Abdullah Abdullah, kepala proses perdamaian dan rekonsiliasi negara, di Twitter.
Ross Wilson, staf d’affaires AS di Afghanistan, menyerukan diakhirinya kekerasan yang meningkat di negara itu. “Serangan ini adalah serangan terhadap kebebasan pers, salah satu prinsip inti demokrasi # Afghanistan… Kami menyerukan penghentian serangan kekerasan ini. Warga Afghanistan membutuhkan #PeaceForAfghanistan, ”katanya dalam sebuah posting Twitter.
Pemboman lain dilaporkan di provinsi Zabul Afghanistan pada hari Sabtu, melukai sedikitnya tujuh orang, termasuk lima warga sipil. Kekerasan telah melonjak di Afghanistan selama beberapa bulan terakhir, dengan pembicaraan damai yang sedang berlangsung di Qatar antara pemerintah dan Taliban hanya mengalami sedikit kemajuan.
Pekan lalu, lebih dari 20 mahasiswa tewas dan lebih dari 60 lainnya terluka dalam serangan bersenjata – diklaim oleh kelompok Daesh/ISIS – di Universitas Kabul. (NE/AA)