Indonesiainside.id, Jakarta – Vaksin virus corona yang dikembangkan Universitas Oxford Inggris dan perusahaan farmasi AstraZeneca menunjukkan keberhasilan dalam uji coba awal. Jika disetujui oleh regulator, vaksin itu tampaknya bisa didistribusikan dengan cepat ke seluruh dunia.
Dari hasil awal uji coba yang melibatkan 20 ribu sukarelawan di Inggris dan Brasil itu menunjukkan, vaksin itu setidaknya 62 persen manjur setelah dua dosis suntikan. Pada uji coba yang diberikan kepada relawan dengan dosis yang berbeda, yaitu setengah dosis, kemudian dengan dosis penuh, kemanjurannya meningkat menjadi 90 persen.
Kemanjuran rata-rata dari dua metode dosis itu adalah 70 persen. Tak seorang pun dari mereka yang diberi vaksin itu mendapat efek sampingan yang parah.
“Uji coba tiga vaksin berbeda yang berhasil baru-baru ini oleh Oxford adalah vaksin produksi AstraZeneca, Pfizer-BioNTech dan Moderna yang merupakan sebuah terobosan ilmiah,” kata Direktur Oxford Vaccine Group, Andrew Pollard, dilansir VOA, Selasa(24/11).
AstraZeneca berencana untuk mulai memasok ratusan juta dosis pada akhir tahun ini kalau disetujui sesuai peraturan.
“Rasanya benar-benar momen yang luar biasa bahwa kami sekarang mempunyai banyak vaksin. Jika kami dapat mendistribusikannya secepat mungkin, upaya kami akan berdampak besar,” kata Pollard.
Beberapa jenis vaksin siap didistribusikan ke seluruh dunia, menurut Peter Drobac, pakar kesehatan dunia di University of Oxford, yang tidak bekerja pada pengembangan vaksin AstraZeneca.(EP/VOA)