Indonesiainside.id, Baku – Azerbaijan membebaskan satu per satu wilayah yang diduduki Armenia hampir tiga dekade. Setelah Kota Shusha, Azerbaijan juga membebaskan Kalbajar, wilayah terbesar dan bersejarah di Karabakh.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev akan menghidupkan kembali dan memulihkan semua wilayahnya yang dibebaskan dari pendudukan Armenia. “Kami memiliki rencana besar untuk merestorasi lahan ini. Rencana ini sudah dilaksanakan, dan proyek infrastruktur sudah dimulai,” kata Presiden Ilham Aliyev dalam pidato kebangsaannya setelah tentara Azerbaijan memasuki wilayah Kalbajar.
Dia mengatakan Kalbajar adalah bagian bersejarah Azerbaijan dan salah satu daerah terbesar di wilayah Karabakh. “Kami akan memulihkan Kalbajar – jangan sampai ada yang meragukannya – dan kehidupan akan kembali di sana. Pertanian akan berkembang di Kalbajar, dan juga peternakan. Kami memiliki padang rumput yang luas di sana,” kata dia.
Aliyev menuduh Armenia “secara brutal mengeksploitasi” sumber daya alam yang melimpah di wilayah tersebut. “Saya telah memerintahkan pejabat untuk menyiapkan rencana induk untuk rekonstruksi kota, tidak hanya kota Kalbajar tapi juga kota-kota lainnya di wilayah ini, dan kehidupan akan kembali berjalan di sana,” ujar dia.
Permukiman Ilegal
Aliyev mengatakan permukiman ilegal di Kalbajar adalah “kejahatan lain” yang dilakukan oleh Armenia. “Orang-orang dari Armenia dan luar negeri telah menetap di sana secara ilegal. Ini adalah kejahatan perang berdasarkan Konvensi Jenewa. Kami akan meminta pertanggungjawaban dari musuh,” tegas dia.
Dia mengatakan otoritas Armenia harus bertanggung jawab atas semua “kejahatan perang” dan serangan agresifnya. “Saya tidak dapat menemukan satu pun bangunan yang bediri tegak di Aghdam. Hal yang sama terjadi di Fuzuli dan Jabrayil. Mereka telah menghancurkan segalanya, seperti yang dilalui suku biadab,” kata presiden Azerbaijan.
Aset Sejarah
Situs bersejarah Kalbajar adalah “aset besar” bagi Azerbaijan, kata Aliyev. Dia menekankan bahwa masjid dan gereja di wilayah yang dibebaskan memiliki arti yang sama sebagai “peninggalan sejarah” untuk negaranya. Dia juga menjelaskan bahwa gereja-gereja di Kalbajar adalah milik negara kuno Albania Kaukasia.
“Ada banyak dokumen sejarah yang mengonfirmasi fakta ini. Ini bukan rahasia. Armenia hanya menyebut gereja-gereja Albania kuno sebagai ‘Armenia’, prasasti mereka sendiri dan secara keliru mengklaimnya sebagai milik mereka,” tukas Aliyev.
Pembebasan Kota, Desa, dan Hampir 300 Permukiman
Tentara Azerbaijan memasuki wilayah Kalbajar pada Rabu, setelah wilayah itu diduduki selama 27 tahun oleh Armenia.
“Berdasarkan perjanjian trilateral yang ditandatangani oleh presiden Republik Azerbaijan, Federasi Rusia, dan perdana menteri Republik Armenia, unit-unit tentara Azerbaijan memasuki wilayah Kalbajar pada 25 November,” kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan.
Selama konflik 44 hari, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 permukiman dan desa dari pendudukan Armenia. Pada 10 November, kedua negara menandatangani perjanjian yang diperantarai Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan mencari solusi yang komprehensif.
Gencatan senjata itu dipandang sebagai kemenangan Azerbaijan dan kekalahan Armenia, yang pasukannya telah ditarik dari wilayah konflik. (Aza/AA)