Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden Korea Selatan (Korsel) sangat ketat dan disiplin dalam upaya mengendalikan laju penularan Covid-19. Tidak tanggung-tanggung, setelah jumlah kasusnya mencapai 36.332 orang positif Covid-19, menteri kesehatan (menkes) dan menteri dalam negeri (mendagri) di negara tersebut langsung dicopot.
Saat ini, Korsel melaporkan sebanyak 629 lebih kasus Covid-19 baru termasuk 600 infeksi lokal sehingga total kasus di negara itu mencapai 36.332. Sementara itu, tujuh orang meninggal dunia, sehingga total kematian karena virus korona menjadi 536.
Secara global, Korsel menempati urutan ke-94 dalam daftar negara yang terdampak Covid-19. Artinya, lebih 90 negara jauh lebih buruk dalam penanganan Covid-19, jika dilihat dari sisi jumlah kasus. Contohnya, Amerika Serikat (AS) menempati sebagai negara terburuk atau memimpin jumlah kasus tertinggi di dunia sebanyak 1,6 juta kasus, disusul India 9,6 juta kasus, dan Brasil 6,4 juta kasus.
Untuk Indonesia, berada di urutan ke-21 tingkat dunia, nomor 4 di Asia, dan tertinggi di Asia Tenggara. Jumlah kasus yang dilaporkan per hari ini di Indonesia sebanyak 563.680 kasus. Sebuah angka yang sangat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Korsel.
Di Korsel, jumlah penduduknya tercatat sebanyak 51,2 juta jiwa. Penduduk sebuah negara terbanyak di dunia adalah China sebanyak 1,439 miliar jiwa, disusul India sebanyak 1,358 jiwa. India menempati posisi kedua terburuk kasus Covid-19, sementara China dengan penduduk terbanyak berada di urutan ke-75.
Di Korsel, meski kasusnya tidak setinggi negara-negara lain, pemerintah negara setempat sudah mengumumkan perombakan kabinet dan memilih menteri kesehatan baru karena situasi pandemi di negara itu semakin memburuk.
Moon Jae-in menominasikan Kwon Deok-cheol, kepala Institut Pengembangan Industri Kesehatan Korea, untuk menjadi menteri kesehatan yang baru, lansir kantor berita Yonhap. Dia juga memilih menteri dalam negeri, menteri transportasi dan menteri kesetaraan gender baru, yang semuanya harus dikonfirmasi oleh Majelis Nasional.
Korea Selatan melaporkan jumlah kasus harian tertinggi dalam sembilan bulan, sebagian besar berasal dari Ibu Kota Seoul, di mana hampir separuh penduduk negara itu tinggal.
“Jumlah kasus yang ditularkan secara lokal setiap hari adalah total ketiga tertinggi, tanda lain bahwa negara berada di bawah kewaspadaan kritis atas gelombang pandemi yang lebih besar yang datang selama musim dingin,” kata otoritas kesehatan.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan jumlah kasus Covid-19 kembali berada pada momentum yang meningkat, dan krisis terus berlanjut. “Pemerintah akan memantau kecepatan saat ini hingga akhir pekan sebelum memutuskan apakah akan mengadopsi tindakan tambahan pada Minggu,” katanya. (Aza/Ant)