Indonesiainside.id, Washington – Pelantikan presiden terpilih Amerika, Joe Biden dan Kamala Haris akan disertai dengan pengamanan ekstra ketat. Ini untuk mengantisipasi kerusuhan setelah pendukung Donald Trump menyerbu Kompleks Gedung Capitol di Washington DC yang menyebabkan lima orang tewas.
Kompleks Gedung Capitol di Washington DC sempat ditutup sebentar, dua hari sebelum Joe Biden dilantik sebagai presiden Amerika Serikat.
Polisi mengatakan mereka sempat menutup Gedung Capitol untuk berjaga-jaga setelah para saksi mata melaporkan asap di dekat kompleks gedung Kongres itu. Dilaporkan, kebakaran terjadi beberapa blok dari area itu.
Kejadian itu terjadi di tengah persiapan untuk gladi bersih pelantikan Biden.
Para wartawan di Gedung Capitol mengatakan ada pengumuman darurat dan persiapan pelantikan Biden dihentikan sementara.
Keamanan ketat diberlakukan dengan dikerahkannya pasukan Garda Nasional.
Para saksi mata melaporkan ada asap di dekat Capitol. Dinas pemadam kebakaran Washington DC mengatakan mereka segera datang setelah menerima laporan kebakaran dan masalah telah diatasi.
Edaran yang dibagikan di Gedung Capitol menyebutkan kompleks ditutup dan tidak ada orang yang dizinkan keluar atau masuk.
Keamanan diperketat setelah sejumlah perusuh menyerbu Capitol dua pekan lalu.
National Mall – taman lanskap di sekitar kompleks – telah ditutup, juga sejumlah jalan utama. Pagar telah dipasang di sekitar Gedung Putih.
Gladi bersih pelantikan yang dijadwalkan Senin telah ditunda satu kali dengan alasan keamanan.
Seluruh 50 negara bagian AS dan District of Columbia (DC) waspada terhadap kemungkinan protes yang diikuti kekerasan.
FBI telah memperingatkan kemungkinan protes bersenjata oleh kelompok pro-Trump di seluruh gedung DPRD negara bagian.
Begitu ia dilantik, Biden akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk membatalkan larangan perjalanan Presiden Trump dan bergabung kembali dengan kesepakatan iklim Paris.
Presiden terpilih juga diharapkan fokus pada penyatuan kembali keluarga yang terpisah di perbatasan AS-Meksiko, dan untuk mengeluarkan mandat tentang Covid-19 dan menerapkan kewajiban menggunakan masker.(EP/BBC)