Indonesiainside.id, Jakarta – Pandemi Covid-19 telah merenggut lebih banyak nyawa di Amerika Serikat dibandingkan Perang Dunia II. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University, hampir 420 ribu jiwa meninggal akibat Covid-19.
Menurut Museum PD II Nasional di New Orleans, sedikitnya 413.500 warga Amerika tewas selama perang yang berlangsung selama 1939-45. Covid-19 pertama kali dilaporkan di negara itu pada Februari 2020, dan sejauh ini total kasusnya sudah mencapai 25,1 juta kasus.
AS masih menjadi negara yang paling terdampak pandemi Covid-19 di dunia. Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, sebanyak 21.848.655 orang telah menerima vaksin Covid-1 yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech atau Moderna.
Sementara itu, Presiden Joe Biden memberlakukan kembali pembatasan perjalanan bagi warga negara non-AS sejak Senin. Langkah itu diambil sepekan setelah Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mencabut pembatasan wisatawan dari sejumlah negara.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan Reuters, jumlah kasus infeksi virus corona di AS melampaui 25 juta pada Minggu (24/1). Negara-negara bagian AS mempercepat distribusi vaksin, dan lebih banyak jenis virus corona yang menular ditemukan secara global.
Negara-negara bagian AS, termasuk North Dakota dan West Virginia, telah menyuntikkan lebih dari 83 persen dari dosis vaksin COVID yang dialokasikan untuk penduduknya, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS yang dirilis pada Minggu.
Angka kematian akibat COVID-19 di AS juga melonjak tahun ini karena lebih dari 70.000 orang telah kehilangan nyawa mereka dalam 25 hari terakhir. Angka itu menjadikan korban jiwa akibat infeksi corona di AS mencapai lebih dari 417.000 dan diperkirakan melampaui 500.000 pada Februari. (Aza/AA)