Indonesiainside.id, Jakarta – Tentara Myanmar dituntut Pemerintah Australia agar segera membebaskan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan para pemimpin terpilih lainnya.
“Kami menyerukan kepada militer untuk menghormati aturan hukum, untuk menyelesaikan perselisihan melalui mekanisme yang sah dan untuk segera membebaskan semua pemimpin sipil dan lainnya yang telah ditahan secara tidak sah,” kata Menteri Luar Negeri Marise Payne dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Senin (1/2/2021).
Suu Kyi dan Presiden Win Myint ditahan pada Senin pagi (1/2) setelah Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) menang telak dalam pemilihan umum.
Pemungutan suara di Myanmar pada bulan November menjadi pemilihan demokratis kedua sejak negara itu keluar dari cengkeraman kekuasaan militer selama 49 tahun pada tahun 2011.
“Kami sangat mendukung pertemuan kembali Majelis Nasional secara damai, sesuai dengan hasil pemilihan umum November 2020,” kata Payne.
Penangkapan Aung San Suu Kyi dan presiden Myanmar mendapat kecaman dari kelompok HAM setempat, Burma Rights UK. Burma Rights UK mengecam penahanan itu dan menyerukan komunitas internasional harus bertindak.
Burma Rights UK yang merupakan kelompok HAM non-pemerintah menyebut kabar penahanan Suu Kyi ‘sangat menghancurkan’.
“Kabar menghancurkan soal kudeta yang terjadi di Burma (nama lain Myanmar-red). Ini perlu ditanggapi dengan respons internasional yang paling kuat,” tegas Burma Rights UK dalam pernyataan via Twitter.
“Militer perlu dibuat untuk memahami bahwa mereka telah melakukan kesalahan perhitungan besar dalam berpikir bahwa mereka bisa lolos dari hal ini,” imbuhnya.
Myo Nyunt, juru bicara Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) yang menaungi Suu Kyi dan kini berkuasa di Myanmar, sebelumnya menuturkan bahwa Suu Kyi dan beberapa tokoh senior lainnya ditahan di ibu kota Naypyitaw. Salah satu tokoh senior yang ditahan adalah Presiden Myanmar, Win Myint.
Dituturkan juga oleh Myo Nyunt bahwa beberapa menteri dari negara bagian besar di Myanmar juga ditahan oleh militer. “Militer tampaknya menguasai ibu kota sekarang,” imbuhnya. (msh)