Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Kamis, 7 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

500 WNI di Myanmar Belum Perlu Dievakuasi, Hanya Diminta Waspada dan Tak Keluar Rumah

Azhar Azis
Selasa, 9 Februari 2021 16:49 WIB
Polisi menyemprotkan meriam air ke arah pengunjuk rasa yang berdemonstrasi mendentang kudeta dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, Senin (8/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/foc/cfo

Polisi menyemprotkan meriam air ke arah pengunjuk rasa yang berdemonstrasi mendentang kudeta dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, Senin (8/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/foc/cfo

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Sebanyak 500 warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Myanmar belum perlu dievakuasi menyusul kudeta militer dan aksi antikudeta di negara tersebut.

Para WNI hanya diminta selalu waspada dan tak keluar rumah. Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri, 500 WNI di Myanmar mayoritas tinggal di wilayah Yangon. Mereka bekerja di sektor migas, industri garmen, dan anak buah kapal.

KBRI di Yangon mengingatkan kepada WNI untuk tetap tenang dan waspada serta mencermati perkembangan situasi keamanan. Para WNI juga diminta meminimalisir kegiatan tidak penting di luar rumah. Kedutaan juga meminta WNI menghindari kegiatan atau komentar yang berpotensi mengganggu keamanan publik.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia belum memastikan evakuasi terhadap WNI di Myanmar. Namun, jika kondisi negara itu memburuk, evakuasi langsung dilakukan.

Baca Juga:

Pakai Visa Singapura dan Malaysia untuk Haji, 46 WNI Ditolak Masuk Arab Saudi

17 Warga Rohingya Meninggal Setelah Perahunya Terbalik di Myanmar

Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Iza Fadri mengatakan rencana evakuasi tersebut merupakan salah satu prosedur Kementerian Luar Negeri Indonesia. Meski demikian, hingga saat ini kata dia, kondisi WNI masih aman.

“Ya itu (evakuasi) sesuai prosedur kementerian luar negeri,” jelas Iza Fadri kepada Anadolu Agency melalui pesan singkat.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah menyatakan keputusan untuk melakukan evakuasi berada di Kedutaan Besar RI di Myanmar. “Kondisi WNI pada umumnya baik, KBRI yang mempunyai kapasitas untuk memberikan assesment dan merekomendasikan penerapan langkah-langkah kontijensi,” kata Faizasyah kepada Anadolu Agency.

Sebelumnya, protes terhadap pemerintahan militer di Myanmar berlanjut selama tiga hari berturut-turut pada Senin, ketika para demonstran menyerukan pemogokan nasional. Kantor-kantor pemerintah di ibu kota Nay Pyi Taw terlihat sepi karena sebagian besar pegawainya bergabung dalam aksi pemogokan massal.

Aung Htet, seorang jurnalis di ibu kota, mengatakan dia hanya melihat beberapa bus dan penumpang di jalan pada pagi hari, pemandangan yang tidak biasa. Foto gedung Kementerian Pendidikan yang kosong juga viral di media sosial.

Selain itu, pegawai negeri di banyak departemen pemerintah mengunggah gambar yang mendukung kampanye pemberontakan sipil. Militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat pada 1 Februari, beberapa jam setelah menahan Presiden Win Myint, Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, dan anggota senior lainnya dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang berkuasa.

Suu Kyi menjabat sebagai Penasihat Negara dari 2016 hingga 2021, setelah perjuangan panjang untuk demokrasi di negara yang membuatnya mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1991.

Namun sikap diamnya atas pembantaian Muslim Rohingya dan pembelaan terhadap genosida militer di pengadilan internasional menuai kritik keras di seluruh dunia. Kudeta terjadi beberapa jam sebelum sesi pertama parlemen baru negara itu digelar setelah pemilihan umum pada November yang memberikan besar pada Partai NLD. (Aza/AA)

Tags: antikudetakudeta MiliterMyanmarwni
Berita Sebelumnya

Epidemiolog Griffith University: Respons Pemerintah terhadap Pandemi Tak Sepadan dengan Besarnya Masalah yang Dihadapi

Berita Selanjutnya

PBB Sebut Korut Kembangkan Rudal Nuklir Balistik

Rekomendasi Berita

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji
Headline

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

7 Juli 2022
60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!
Headline

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

6 Juli 2022
Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri
Headline

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

6 Juli 2022
Pentingnya Literasi Politik Islam
Headline

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

6 Juli 2022
Dulu dan Sekarang, Pergeseran Peran Pemandu Jemaah Calon Haji di Makkah (Bagian 1)
Headline

Haji: Perjalanan Hati (1)

6 Juli 2022
Adam Muhammad, Setahun Jalan Kaki dari Inggris ke Makkah untuk Haji
Headline

Adam Muhammad, Setahun Jalan Kaki dari Inggris ke Makkah untuk Haji

6 Juli 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

06/07/2022 22:33

Risalah

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji
Headline

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

7 Juli 2022
Pentingnya Literasi Politik Islam
Headline

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

6 Juli 2022
Dulu dan Sekarang, Pergeseran Peran Pemandu Jemaah Calon Haji di Makkah (Bagian 1)
Headline

Haji: Perjalanan Hati (1)

6 Juli 2022
Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain
Risalah

4 Yang Membuat Orang Sombong: Tambahnya Harta, Ilmu dan Taat

4 Juli 2022

Berita Terkini

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

07/07/2022 08:35
60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

06/07/2022 22:33
Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

06/07/2022 16:40
Pentingnya Literasi Politik Islam

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

06/07/2022 16:06
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved