Indonesiainside.id, Dhaka– Bangladesh telah mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang penutupan lembaga pendidikan selama 14 hari, penghentian pendidikan langsung selama 11 bulan berturut-turut setelah kasus Covid-19 pertama dilaporkan di negara tersebut pada bulan Maret tahun lalu, seorang pejabat senior mengkonfirmasi pada hari Ahad. Kampus untuk melanjutkan pendidikan tatap muka ketika situasi Covid-19 membaik, kata Kementerian Pendidikan
Kementerian Pendidikan telah memutuskan untuk menutup semua lembaga pendidikan hingga 28 Februari, kecuali seminari Islam karena pandemi virus corona, Mohammad Abul Khayer, seorang petugas komunikasi di kementerian itu mengonfirmasi kepada Anadolu Agency. Kementerian mengambil semua langkah penting untuk menjaga siswa aman dari virus mematikan, kata Khayer.
Negara itu menutup semua lembaga pendidikan untuk pendidikan langsung ketika kasus pertama Covid-19 terdaftar pada 8 Maret tahun lalu dan sejak itu penutupan terus berlanjut. Kementerian Pendidikan telah mengirimkan arahan kepada institusi pendidikan dan otoritas setempat untuk mengambil pengaturan yang diperlukan, serta langkah-langkah untuk melindungi kesehatan siswa dan guru, sehingga ketika situasi Covid-19 membaik, mereka dapat menerapkan keputusan pemerintah untuk membuka semua. lembaga setiap saat, menurut surat edaran kementerian.
Pemerintah akan memulai program imunisasi untuk guru sekolah dalam minggu mendatang sebagai langkah untuk melanjutkan pendidikan tatap muka segera, kata Menteri Pendidikan Dipu Moni pekan lalu di acara Aman Kembali ke Sekolah. Moni juga mengatakan, pemerintahnya sedang berupaya untuk membuka kembali kampus, mungkin pada Maret jika situasi pandemi membaik.
Dan pemerintah tidak akan mengambil risiko kesehatan apa pun, kata menteri, menambahkan bahwa setelah memastikan jaminan kesehatan penuh, siswa akan dibawa kembali ke sekolah.
Bangladesh mencatat total 540.266 infeksi Covid-19 dan 8.266 kematian pada Sabtu, menurut Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan. Negara Asia Selatan itu meluncurkan kampanye vaksinasi massal untuk Covid-19 pada 7 Februari dan telah memvaksinasi sekitar 736.680 orang hingga saat ini. (NE/AA)