Indonesiainside.id, Baghdad–Seorang kontraktor sipil tewas dan enam lainnya terluka, termasuk seorang tentara AS, dalam serangan roket yang menargetkan bandara Erbil pada hari Senin. Bandara Erbil menampung pangkalan koalisi pimpinan AS di provinsi semi-otonom Kurdistan di Irak utara, kata militer AS, lapor Reuters.
Beberapa jam setelah serangan militan tak dikenal, Koalisi Koalisi – Juru Bicara Inherent Resolve (CJTF-OIR) Kolonel Wayne Marotto menulis di Twitter bahwa “penembakan itu tidak langsung tentang Erbil malam ini. Seorang kontraktor sipil terbunuh, lima pegawai negeri kontraktor dan seorang tentara AS terluka. ” Marotto tidak merinci status warga sipil tersebut, lapor Kantor Berita Xinhua.
Menurut pernyataan militer AS, serangan itu mengacu pada penembakan roket dan mortir. Sementara itu, pernyataan singkat Kementerian Dalam Negeri provinsi menyebutkan bahwa beberapa roket ditembakkan pada pukul 21.30 waktu setempat (1830 GMT) di beberapa daerah di Erbil, melukai beberapa warga sipil.
Sebelumnya, pernyataan dari kantor media Perdana Menteri Irak menyebutkan bahwa Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, yang juga Panglima Tertinggi Angkatan Darat, telah memerintahkan penyelidikan serangan roket dilakukan bersama dengan pihak berwajib di provinsi Kurdi.
Wilayah Kurdi di Irak utara relatif damai, tetapi serangan semacam itu sering menargetkan bandara Baghdad dan pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS, serta kedutaan besar AS di Zona Hijau dengan serangan mortir dan roket.
Sementara itu, Anadolu Agency melaporkan, kelompok bersenjata Irak pada Selasa mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di luar bandara internasional di Erbil. Kelompok tersebut, yang menamakan dirinya “Penjaga Brigade Darah”, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menembakkan 24 roket ke bandara dan mereka mencapai target mereka.
Kelompok tersebut sebelumnya telah mengklaim serangan terhadap pasukan koalisi pimpinan AS terhadap kelompok Daesh / ISIS di Irak. Menurut media Irak, kelompok bersenjata itu adalah anggota kelompok Hizbullah Irak yang didukung Iran. (NE)