Indonesiainside.id, Beirut– Serangan udara rezim Suriah dan sekutunya, menewaskan sedikitnya 21 militan ISIS di Suriah sekitar 24 jam yang lalu, kata pengamat hari Sabtu. Serangan dilakukan di tepi provinsi Aleppo, Hama dan Raqqa.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, setidaknya 130 serangan udara dilakukan oleh angkatan udara Rusia yang menargetkan kelompok Daesh dari wilayah tengah provinsi Homs hingga perbatasan Irak. Serangan udara hari Sabtu, menyusul serangkaian serangan Daesh pada Jumat terhadap milisi rezim Bashar Assad dan pasukan sekutu yang menewaskan sedikitnya delapan anggota milisi pro-Assad, kata pemantau yang berbasis di Inggris itu.
Dalam beberapa bulan terakhir, gurun yang luas, yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai Badia, telah menjadi tempat pertempuran yang semakin sering terjadi antara teroris Daesh dan pasukan rezim yang didukung oleh kekuatan udara Rusia.
Daesh menyerbu sebagian besar Suriah dan Irak dan memproklamasikan “kekhalifahan” lintas batas pada tahun 2014 sebelum berbagai serangan di kedua negara tersebut menyebabkan kekalahan teritorialnya. Badan itu juga mengatakan lebih dari separuh milisi telah tewas dalam serangan di provinsi timur dekat Deir Ezzor, dekat perbatasan Irak.
“Serangan Rusia di wilayah gurun itu menargetkan sekelompok kecil militan Daesh dan kendaraan mereka,” katanya Kepala Pengawas Rami Abdul Rahman dikutip AFP. “Sangat sulit bagi tentara Rusia untuk melakukan serangan karena para pejuang Daesh ini selalu bergerak,” tambahnya.
Daesh mempertahankan sekitar 10.000 pejuang aktif di Irak dan Suriah, dengan mayoritas dari mereka, menurut Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dilaporkan di Irak. Lebih dari 1.300 tentara rezim Bashar telah tewas dalam bentrokan ini, serta 145 anggota milisi pro-Iran dan lebih dari 750 teroris ISIS, menurut Observatorium.
Sejak perang saudara Suriah meletus pada tahun 2011, lebih dari 387.000 orang telah tewas dan jutaan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka sendiri. (NE)